ABSTRAK Imaniyah Sabita
Terbatas  Perpustakaan Prodi Arsitektur
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Perpustakaan Prodi Arsitektur
» Gedung UPT Perpustakaan
Ekosistem dalam skena film di Bandung tumbuh secara organik dan terbiasa bergerak melalui ruang-ruang informal. Namun, pergerakan ini cenderung eksklusif dan berjalan sendiri-sendiri. Ketidaksinambungan mengakibatkan industri film berputar dalam ruang masing-masing dan kehilangan potensinya. Hal ini menimbulkan urgensi untuk menciptakan sebuah ruang kolektif yang dapat mewadahi komunitas film dan menyediakan ruang pemutaran alternatif.
Melalui konsep simbiosis, proyek ini berupaya untuk membentuk interaksi organik dalam mempertemukan elemen-elemen ekosistem film. Konsep diimplementasikan dengan membentuk ruang-ruang yang bersifat fleksibel sehingga ruang bersifat informal dan dapat dioperasikan secara kreatif oleh pengguna. Ruang pemutaran pun dirancang tidak hanya memiliki akustik yang baik, namun juga bersifat adaptif dan inklusif.
Proyek ini akan bekerja sama dengan Badan Ekonomi Kreatif dalam mewujudkan bangunan yang menggabungkan fungsi tipologi pusat komunitas film dan sentra sinema. Bangunan mewadahi fungsi pemutaran, kreatif, komersil, dan edukatif, yang difasilitasi dengan empat studio pemutaran alternatif dengan karakteristik berbeda.
Sinema Alternatif memiliki luas total lantai bangunan sebesar 5200 m2 yang terbagi ke dalam empat lantai bangunan. Lantai pertama bangunan diperuntukkan sebagai ruang terbuka publik dan menjadi magnet penarik pedestrian dengan mewadahi fungsi komersial. Sementara, fungsi pemutaran utama berupa kantilever di lantai empat yang menggunakan struktur vierendeel dan ditopang oleh kolom beton dengan bentuk merekah sebagai gestur terbuka.