digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Clarissa Emanuella Agatha
Terbatas  Perpustakaan Prodi Arsitektur
» Gedung UPT Perpustakaan

Pasar adalah suatu tempat yang di dalamnya terdapat unsur sosial, ekonomi, kebudayaan, dan politik yang merupakan tempat bertemunya pembeli dan penjual untuk melakukan transaksi perdagangan. Berdasarkan hasil penelitian, persentase penjualan dan jumlah pasar tradisional di Indonesia terus menurun setiap tahunnya. Proyek ini merupakan proyek revitalisasi pasar tradisional yang berlokasi di Kota Pematangsiantar, yaitu Pasar Horas. Proyek ini memiliki 3 fungsi utama, yaitu perdagangan, kuliner, dan sosial-komunal. Proyek ini bertujuan untuk menciptakan ruang jual beli yang sehat dan nyaman bagi pedagang dan pembeli. Pasar yang sehat dan nyaman akan meningkatkan minat masyarakat untuk berbelanja di pasar tradisional. Proyek ini memiliki tapak seluas 15.000 m2 dan berlokasi di Jl. Merdeka, Kecamatan Dwikora, Kelurahan Siantar Barat, Kota Pematangsiantar. Isu perancangan dari proyek ini dirumuskan berdasarkan permasalahan yang terdapat pada bangunan Pasar Horas eksisting, yaitu kondisi fisik dan lingkungan pasar, aksesibilitas, sirkulasi, dan konektivitas ruang, serta pasar sebagai ruang interaksi dan rekreasi. Terdapat 3 konsep utama pada proyek ini, yaitu Convenient, Healthy, and Adequate Market Place, A Market Place for the Society, dan A Market Place for All. Konfigurasi ruang pada proyek ini dirancang untuk memudahkan navigasi pengguna melalui segmentasi ruang yang jelas dengan penggunaan warna dan ornamen Batak yang menandakan setiap zona dagang. Konfigurasi ruang dan ekspresi bangunan tetap menjaga nilai sejarah Pasar Horas melalui implementasi fasad eksisting pada desain, bangunan tanpa selubung pada lantai dasar untuk memaksimalkan ventilasi udara dan pencahayaan alami, serta memudahkan akses pengguna ke dalam bangunan pasar. Proyek ini terdiri dari satu massa besar dengan 4 lantai, di mana lantai 1-3 merupakan area dagang pasar dan lantai 4 merupakan area komersial, berupa kafe, restoran, dan food hall, ruang kesehatan, musholla, ruang pengelola, ruang keamanan, dan ruang janitor. Bangunan menggunakan sistem dilatasi kolom dan memiliki atap dengan bentuk yang terinspirasi dari bentuk atap Rumah Bolon. Bangunan menggunakan material bata dan didominasi oleh warna cerah pada bagian interior. Struktur bangunan yang digunakan antara lain kolom balok beton bertulang dan unit dagang berbentuk modul untuk memudahkan konstruksi.