Abstrak Yosep Herki Priambodo 22008048.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi Cover Yosep Herki Priambodo 22008048.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi Bab 1 Yosep Herki Priambodo 22008048.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi Bab 2 Yosep Herki Priambodo 22008048.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi Bab 3 Yosep Herki Priambodo 22008048.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi Bab 4 Yosep Herki Priambodo 22008048.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi Bab 5 Yosep Herki Priambodo 22008048.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi Daftar Pustaka Yosep Herki Priambodo 22008048.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi
Pengukuran data gas yang direkam oleh perusahaan mudlogging
merupakan pengukuran standar didalam pengeboran minyak dan gas bumi, baik di
sumur eksplorasi ataupun sumur pengembangan. Pemantauan data dilakukan
secara terus-menerus selama pengeboran, dan integrasi dengan analisis serbuk
pengeboran memungkinkan untuk identifikasi kehadiran hidrokarbon yang dapat
menyatakan prospek formasi pembawa minyak atau gas bumi.
Penggunaan data kromatografi gas didalam pengeboran minyak dan gas
bumi masih minimum dan aplikasi data kromatografi gas untuk identifikasi fluida
hidrokarbon dengan menggunakan pola rasio kromatografi gas yang
diintegrasikan dengan data geologi, belum pernah dilakukan di lapangan Grigio.
Analisis rasio gas dikorelasikan dengan analisis petrofisik, data tekanan reservoir
dan data pendukung, meliputi data PVT dan data geologi regional untuk
mengetahui pola gas yang dapat digunakan umtuk identifikasi tipe fluida beserta
kontaknya.
Rasio kromatografi gas karakter, kebasahan dan keseimbangan digunakan
sebagai alat identifikasi hidrokarbon dengan melihat adanya perbedaan pola atau
bentukan log dari rasio gas. Rasio karakter yang rendah menunjukkan keberadaan
hidrokarbon di zona tersebut dan bentukan log dari kebasahan dan keseimbangan
yang memisah jauh, merupakan indikasi zona gas sedangkan bentukan yang tidak
memisah jauh merupakan indikasi zona minyak. Selain gas dan minyak, cara
cepat untuk melihat zona air adalah dengan melihat nilai total gas, jika tidak ada
total gas, kemungkinan besar di reservoir tersebut tidak ada hidrokarbon, serta
didukung oleh pola rasio karakter yang menunjukkan nilai relatif lebih tinggi.
Pembuatan crossplot digunakan untuk melihat adanya perubahan fludia
seperti C1 dan C2 serta C1 dan C3 menunjukkan adanya perubahan
kecenderungan pola yang di perlihatkan dalam bentuk garis lurus akibat reaksi
dari nilai kromatografi gas dari dua buah fluida yang berbeda. Rasio gas lain yang
dapat memperlihatkan adanya perubahan fluida adalah C1/C2 vs C2/C3, yang
menunjukkan pengumpulan data gas akibat reaksi dua buah fluida yang berbeda.
Untuk mempermudah analisis, rasio dari crossplot seperti C1/C2 dan C1/C3
tersebut akan dimasukkan ke dalam log, nilai yang lebih tinggi atau defleksi kurva
ke kanan menunjukkan gas sedangkan nilai rendah atau defleksi ke sebelah kiri
menunjukkan minyak.
Berdasarkan pola rasio kromatografi gas kontak fluida pada struktur
Grigio bagian barat GOC adalah 3765 kaki TVDSS dan OWC di 4080 kaki
TVDSS, sedangkan pada struktur Grigio bagian timur, Upper Gabus GOC adalah
3805 kaki TVDSS dan OWC di 4035 TVDSS kaki. Perbedaan kontak di dua
struktur ini di sebabkan oleh adanya struktur sesar turun yang membuat sealing
antara dua struktur ini yang didukung oleh perbedaan tekanan formasi di
kedalaman yang sama dan ketidaksejajaran pada diagram Allan.
Kontak fluida dari hasil analisis kromatografi gas memliki kedalaman
yang sama dari hasil analisis petrofisika dan hanya berbeda 5 kaki dari analisis
tekanan formasi. Dari data ini dapat diketahui bahwa hasil analisis kromatografi
gas dapat digunakan untuk identifikasi fluida beserta kontaknya apabila data log
atau data tekanan formasi tidak tersedia.