Abstrak Arief Yoga 22008029.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi Cover Arief Yoga 22008029.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi Bab 1 Arief Yoga 22008029.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi Bab 2 Arief Yoga 22008029.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi Bab 3 Arief Yoga 22008029.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi Bab 4 Arief Yoga 22008029.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi Daftar Pustaka Arief Yoga 22008029.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi
Area Karangmakmur berada pada bagian tepi dari suatu dalaman half graben pada Sub
Cekungan Jambi di bagian utara Cekungan Sumatera Selatan. Bagian tenggara Area
Karangmakmur dibatasi oleh sebuah sesar normal yang aktif pada Oligosen hingga Miosen
Awal, memiliki arah timur laut – barat daya dan terlihat mengontrol perkembangan half
graben dengan kemiringan ke arah barat laut. Endapan syn-rift yang diendapkan selama
perkembangan half graben pada area ini belum pernah didefinisikan secara jelas dari segi
urutan sejarah pengendapan dan pola sedimentasinya.
Metode penelitian yang digunakan mengacu pada konsep tektonosratigrafi yang diajukan
oleh Prosser (1993) bahwa tiap laju penurunan dari dasar cekungan half graben akan
berasosiasi dengan suatu pola akumulasi sedimen yang dapat dikarakterisasi secara spasial
dan temporal. Hal ini dapat direpresentasikan dengan karakter pada seismik dan data log
sumur.
Dari analisis tektonostratigrafi, endapan syn-rift pada area ini dibagi ke dalam empat tahapan
pengendapan endapan. Pada tahap awal rift dicirikan kemunculan awal dari onlap seismik
dan konfigurasi divergen pada hanging wall sesar turun, pengendapan dianalisa terbentuk
pada zona supra-litoral hingga litoral dengan ciri endapan fluvio deltaic dengan kehadiran
interval batupasir, tuff, dan serpih pada umur relatif Oligosen. Tahap kedua dan ketiga
dimana penurunan cekungan maksimum terjadi dicirikan pola reflektor sub-paralel hingga
acak dengan konfigurasi divergen yang menebal ke arah bidang sesar , pengendapan
terbentuk pada zona litoral dengan ciri endapan deltaic dengan interval serpih, batupasir, dan
batubara. Pada bagian akhir rift dicirikan dengan reflektor sub-paralel dan divergensi yang
melandai, pengendapan terbentuk pada zona litoral hingga neritik pinggir dengan ciri
endapan laut dangkal yang didominasi oleh serpih dengan jejak glaukonit. Endapan post-rift
yang pengendapannya terjadi setelah aktivitas rift selesai mulai diendapkan pada Miosen
Awal dicirikan dengan reflektor paralel dengan ketebalan yang relatif sama. Endapan post rift
pada Area Karangmakmur memiliki ciri endapan laut dangkal yang terdiri dari dominan
serpih pada zona neritik pinggir hingga neritik tengah pada umur relatif Miosen Awal.