Prospek Suratmi Selatan terletak pada Cekungan Sunda dan berlokasi sekitar tiga
kilometer ke arah selatan dari lapangan produksi terdekat yaitu Lapangan Suratmi.
Walaupun tidak ada bukti akumulasi minyak pada sekuen Baturaja Atas (UBR) di
area penelitian ini, akan tetapi adanya jejak minyak dan juga dari data profil
produksi air menunjukkan bahwa sekuen ini dapat menjadi reservoir. Kedalaman
berbeda dari lowest known oil (LKO) pada Lapangan Suratmi dapat menunjukkan
adanya batuan penyekat antara sekuen Karbonat Gumai (GLM) dan juga UBR.
Batuan penyekat tersebut juga hadir pada batas sekuen UBR dan sekuen Baturaja
Bawah (LBR), sehingga membuka peluang adanya sebuah perangkap stratigrafi
pada Prospek Suratmi Selatan. Penelitian difokuskan pada analisis dan distribusi
dari batuan penyekat yang terletak di antara sekuen UBR dan LBR yang memiliki
implikasi langsung terhadap perhitungan volume minyak pada area prospek.
Pengamatan pada data inti bor yang melewati batuan penyekat, data hasil
pengukuran porositas dan permeabilitas dari total 358 sampel, serta data log
listrik digunakan sebagai data awal dalam melakukan klasifikasi unit batuan
penyekat ini dari unit lainnya. Batuan penyekat ini terendapkan pada dasar dari
setiap sekuen karbonat dengan memiliki pelamparan yang luas dan kemudian
diidentifikasikan sebagai lumpur karbonat. Walaupun memiliki kisaran porositas
yang besar hingga 32%, akan tetapi keseluruhan sampel dari unit ini memiliki
permeabilitas yang kurang dari 10 mD sehingga tidak dapat menjadi jalur migrasi
dari minyak. Unit ini pada data log listrik dicirikan dengan nilai gamma ray yang
tinggi, resistivitas rendah, serta terjadi perubahan tajam dari litologi sebelumnya.
Sedangkan untuk melihat penyebaran secara lateral dari unit batuan penyekat ini,
maka penggunaan bersama-sama model AI dan model rasio LM hasil dari metode
seismik inversi merupakan metode yang paling optimum.
Dari hasil metode seismik inversi dapat diketahui penyebaran dari unit batuan
penyekat tersebut dan juga batas-batas antara sekuen UBR dengan sekuen LBR.
Sehingga hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa terdapat batuan penyekat
antara sekuen UBR dan sekuen LBR sehingga terbentuk sebuah perangkap
stratigrafi. Dengan adanya perangkap stratigrafi ini, volume dari Prospek Suratmi
Selatan akan jauh lebih besar dari hasil penelitian sebelumnya yang hanya
berdasarkan tutupan saja.