digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


BAB 1 Nyoman Ratih Pujiastuti
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Nyoman Ratih Pujiastuti
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Nyoman Ratih Pujiastuti
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Nyoman Ratih Pujiastuti
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 5 Nyoman Ratih Pujiastuti
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Nyoman Ratih Pujiastuti
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

Gojek sebagai penyedia layanan on-demand terkemuka di Indonesia khususnya yang menggunakan sepeda motor, memiliki target yang ambisius yaitu target zero emissions pada tahun 2030 dengan penggunaan 100% sepeda motor listrik. Hingga 2022, Gojek telah mengoperasikan 500 unit motor listrik untuk proyek uji-coba di Jakarta Selatan. Gojek tertinggal jauh dari pesaingnya yang saat ini telah mengoperasikan 8.500 unit kendaraan listrik di seluruh Indonesia. Penelitian ini menganalisis lingkungan eksternal dan internal bisnis terutama untuk adopsi sepeda motor listrik oleh Gojek. Kerangka PESTEL dan Porter’s Five Forces digunakan untuk melakukan analisis eksternal, sedangkan analisis internal dilakukan menggunakan analisis elemen nilai dari model bisnis dan perbandingannya terhadap Grab, dan analisis penerimaan teknologi baru oleh pengemudi. Fitur utama model bisnis Gojek dalam adopsi sepeda motor listrik adalah pembentukan perusahaan patungan, Electrum, yang menyediakan dan mengelola sepeda motor listrik yang digunakan oleh pengemudi Gojek. Sepuluh strategi bisnis yang diusulkan dirumuskan menggunakan analisis SWOT dan matriks TOWS yang kemudian diplot dalam matriks upaya-dampak untuk menentukan prioritasnya. Beberapa strategi yang diusulkan antara lain berfokus pada pembiayaan untuk pengemudi, komunikasi dengan pengemudi, menyiapkan peta jalan dan target untuk Electrum, serta menjajaki kemitraan dan skema persewaan sepeda motor listrik dengan berbagai produsen sepeda motor listrik.