ABSTRAK Elizabeth
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Limbah kemasan industri khususnya untuk makanan dan minuman mengalami peningkatan yang
sangat pesat di Indonesia. Dari berbagai material kemasan, plastik merupakan material yang
sering dipakai karena keserbagunaan dan kemudahannya untuk digunakan. Bioplastik merupakan
plastik yang mampu terdegradasi dan tersusun dari bio-based material, yang salah satunya adalah
selulosa. Penambahan agen antimikroba seperti kitosan dibutuhkan untuk membuat keamanan
pangan semakin terjamin. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi selulosa dari kulit durian
dan mengukur kemurnian serta perolehannya. Selain itu juga menentukan pengaruh perbandingan
pulp selulosa dengan kitosan terhadap karakteristik fisik kemasan termasuk kemampuan
antimikroba dan biodegradability-nya. Variasi percobaan yang dilakukan adalah perbandingan
massa antara selulosa dengan kitosan didalam film bioplastik. Sampel ID untuk variasi komposisi
kitosan adalah S2.5K1; S2.5L2.5; S2.5K4, sedangkan Sampel ID untuk variasi selulosa adalah
S1K2.5; S2.5K2.5; S4K2.5. Didapatkan perolehan isolasi selulosa adalah sebesar 3,3% w/w
dengan persen kemurnian selulosa hasil isolasi sebesar 64% dengan keberadaan komponen lain
yaitu extractives, hemiselulosa, dan lignin berturut-turut sebesar 10,2%; 7,5%; dan 18,3%.
Keberadaan senyawa kitosan didalam bioplastik berbasiskan selulosa telah terkonfirmasi melalui
analisis FTIR yang dilakukan. Melalui analisis tersebut pula, diketahui bahwa bioplastik
antimikrobial berbasiskan selulosa mengandung lignin, selulosa asetat, hemiselulosa, gliserol,
dan asam asetat. Berdasarkan gambar SEM, diketahui bahwa senyawa kitosan tersusun secara
homogen didalam matriks serat selulosa, dengan variasi yang memiliki kepadatan tertinggi
dimiliki oleh sampel variasi S2.5K4. Oleh karena itu, pada sampel tersebut pula ditemukan nilai
tensile stress at maximum force dan modulus Young paling tinggi. Derajat putih sampel
ditemukan meningkat seiring dengan meningkatnya komposisi selulosa dalam sampel. Seluruh
sampel menunjukkan laju transmisi uap yang tinggi, yaitu sekitar 10% pengurangan massa air
selama 10 hari observasi. Kemampuan absorpsi air pada sampel ditemukan mengingkat seiring
dengan peningkatan konsenstrasi kitosan. Maka, kemampuan biodegradability sampel juga
meningkat seiring konsentrasi kitosan dalam sampel. Dalam hal aktivitas antimikroba, tingginya
konsesntrasi kitosan mengakibatkan tingginya aktivitas antimikroba yang ditunjukkan.