Pandemi COVID-19 hadir di Indonesia pada tahun 2020. Selama pandemi, penggunaan
aplikasi online, seperti belanja online dan pesan makanan dari rumah, menjadi
meningkat di Indonesia. Oleh karena itu, pada pemodelan ini, penulis memilih studi
kasus aplikasi pesan antar makanan dan persusahaan pengiriman barang. Aplikasi
pesan antar makanan yang dipilih oleh penulis adalah aplikasi Gojek dengan kata kunci
GoFood dan aplikasi Grab dengan kata kunci GrabFood. Untuk perusahaan jasa
pengiriman barang, penulis memilih perusahaan Pos Indonesia, JNE Express, SiCepat
Ekspres, dan AnterAja. Data yang digunakan penulis untuk melakukan pemodelan ini
adalah data pencarian website yang berasal dari Google Trends. Khusud\s untuk
aplikasi pesan antar makanan, penulis meninjau data untuk beberapa provinsi yang ada
di Indonesia. Dalam pemodelan ini, penulis menggunakan Model Gompertz untuk
melihat laju pertumbuhan masing-masing kategori hingga setelah pandemi. Untuk
GoFood, terdapat kelompok daerah dengan tren pencarian website akan hilang dan
tetap berkembang, sedangkan untuk GrabFood, setiap provinsi yang ditinjau
menghasilkan bahwa tren pencarian website akan hilang. Sama halnya dengan GoFood,
perusahaan jasa pengiriman barang juga memiliki kelompok perusahaan dengan tren
pencarian website akan hilang dan tetap berkembang. Selanjutnya, akan dilihat
interaksi untuk antar kategori atau perusahaan dengan menggunakan Model Lotka-
Volterra dua spesies. Untuk aplikasi pesan antar makanan, dilakukan persaingan antara
GoFood dan GrabFood untuk beberapa provinsi di Indonesia. Selain itu, untuk
perusahaan jasa pengiriman barang, setiap perusahaan akan dilakukan persaingan
dengan model tersebut. Di Indonesia secara umum, antara GoFood dan GrabFood, laju
pertumbuhan didominasi oleh GrabFood, tetapi GoFood memiliki nilai persaingan
yang lebih rendah dari GrabFood. Artinya, eksistensi GoFood memiliki dampak pada
eksistensi GrabFood.