Pandemi COVID-19 telah mempercepat pertumbuhan tele-kesehatan yang
memungkinkan pasien untuk mengakses layanan kesehatan dari jarak jauh. Tulisan
ini berfokus pada pertumbuhan aplikasi kesehatan di Indonesia, dimana Halodoc
dan Alodokter merupakan dua provider teratas di Indonesia. Studi ini bertujuan
untuk mengukur kapasitas maksimum dan tingkat pertumbuhan aplikasi ini dan
membandingkannya dengan aplikasi kesehatan Kry dari Eropa dan MyChart dari
AS, menggunakan data dari Google Trends.
Tiga model matematika seperti Gompertz, Logistik, dan Richard’s Curve
digunakan untuk menganalisis pertumbuhan penyedia layanan kesehatan jarak jauh
ini. Kami juga mengkaji faktor-faktor yang berkontribusi terhadap pertumbuhan
aplikasi kesehatan serta mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan.
Hasilnya, Halodoc merupakan aplikasi kesehatan di Indonesia yang memiliki laju
pertumbuhan lebih stabil dibandingkan dengan Alodokter dan tidak terdapat
persaingan yang signifikan terjadi antar keduanya. Selain itu, aplikasi kesehatan
seperti Kry dan MyChart memiliki sistem yang lebih terintegrasi dibandingkan
dengan aplikasi kesehatan di Indonesia dan merupakan peluang bagi aplikasi
kesehatan di Indonesia untuk melakukan intergasi sistem lebih lanjut.