digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Nadya Nurdini
PUBLIC Latifa Noor

PUSTAKA Nadya Nurdini
PUBLIC Latifa Noor

COVER Nadya Nurdini
EMBARGO  2026-08-08 

BAB1 Nadya Nurdini
EMBARGO  2026-08-08 

BAB2 Nadya Nurdini
EMBARGO  2026-08-08 

BAB3 Nadya Nurdini
EMBARGO  2026-08-08 

BAB4 Nadya Nurdini
EMBARGO  2026-08-08 

BAB5 Nadya Nurdini
EMBARGO  2026-08-08 

Gambar cadas prasejarah merupakan suatu karya seni yang dibuat di media batuan dan menyimpan berbagai informasi mengenai kehidupan masa lalu, diantaranya kehidupan keseharian manusia prasejarah, ritual/kepercayaan, media komunikasi antar zaman, serta status sosial dalam suatu komunitas. Saat ini, gambar cadas tertua di dunia yang telah ditemukan berada di Leang Bulu Sipong, Sulawesi Selatan dengan estimasi umurnya sekitar 43.900 tahun. Penemuan ini mendorong dilakukannya studi multianalisis gambar cadas dengan berbagai instrumen untuk mendapatkan informasi arkeologis berupa sumber pigmen, komposisi pigmen dan proses persiapan pigmen sebelum diaplikasikan sebagai pigmen gambar cadas. Hematit merupakan pigmen alam yang dipakai pada hampir seluruh situs gambar cadas di dunia. Selain merah, hematit juga ditemukan sebagai pigmen berwarna ungu di berbagai situs gambar cadas. Penelitian-penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa pigmen ungu terbentuk akibat adanya perlakuan termal berupa pembakaran. Pembakaran tersebut dapat memengaruhi struktur, morfologi dan komposisi dari hematit sehingga menyebabkan transformasi warna hematit. Pada penelitian ini dilakukan analisis pengaruh temperatur pembakaran (antara 600 ? ? 1.100 ?) terhadap perubahan warna hematit untuk mendapatkan pemahaman secara mendetail mengenai proses transformasi warna dan struktur hematit merah menjadi ungu dan menentukan faktor dominan yang memengaruhi perubahan warna hematit. Sehingga, hasil penelitian ini dapat melihat trend (kecenderungan) perubahan warna yang terjadi pada hematit akibat perlakuan pembakaran pada temperatur tertentu. Produk pembakaran juga dikarakterisasi dengan berbagai teknik untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada mineral hematit secara kristalografi, morfologi maupun struktur elektroniknya. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, hematit hasil sintesis menunjukkan perubahan warna dari merah menjadi ungu kehitaman ketika dilakukan pembakaran pada temperatur 1.100 ?, hasil tersebut didukung oleh kenaikan ukuran partikel dan membentuk heksagonal yang merupakan ciri khas dari partikel hematit. Selain itu, ukuran dan tingkat kristalinitas hematit hasil sintesis juga meningkat dengan bertambahnya temperatur pembakaran. Sementara itu, perbandingan intensitas puncak energi orbital t2g/eg sampel menurun, yang menunjukkan peningkatan distorsi simetri oktahedral hematit sehingga menghasilkan pergeseran ungu (ke panjang gelombang lebih pendek) dan menghasilkan hematit dengan warna yang lebih gelap (keunguan). Pada sampel hematit alam hasil ekskavasi dari gua Jarie, Maros, Sulawesi Selatan, pembakaran pada temperatur 1.100 ? tidak menghasilkan warna keunguan diakibatkan keberadaan mineral lain seperti kuarsa dan alumina (material dari clay) sehingga memengaruhi transformasi termal yang terjadi pada hematit, khususnya jika komposisi mineral lainnya cukup besar. Akan tetapi, analisis pergeseran warna yang dilakukan menggunakan ruang warna CIE L*ab antara kedua jenis hematit menunjukkan arah pergeseran yang sama, yaitu bergerak dari ruang warna merah-kuning ke biru-hijau yang menunjukkan bahwa pembakaran pada temperatur tinggi mampu mengubah warna hematit alam menjadi lebih gelap atau dapat mencapai keunguan jika kemurnian hematit tinggi. Berdasarkan hasil analisis terhadap kedua jenis sampel hematit yaitu hasil sintesis secara laboratorium dan hematit alam hasil ekskavasi situs gambar cadas prasejarah menunjukkan bahwa pemanasan merupakan salah satu faktor yang menyebabkan perubahan sifat kristal, morfologi dan ukuran partikel pada hematit, kemudian dapat menyebabkan perubahan warna yang dimiliki hematit menjadi keunguan. Pemahaman mengenai pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap perubahan warna hematit telah memberikan informasi yang komprehensif sehingga dapat disimpulkan teknik preparasi yang terjadi pada saat pigmen akan digunakan sebagai pigmen gambar cadas prasejarah.