
ABSTRAK Oktarina Cahyaningtyas
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Korosi menjadi fenomena yang dihindari pada industri perminyakan karena dapat
berdampak serius bagi jalannya produksi. Pemilihan material yang tepat menjadi salah
satu solusi untuk menekan biaya perbaikan. Asam sulfat menjadi salah satu faktor
penyebab korosi yang tidak dapat dihindari karena digunakan sebagai salah satu bahan
kimia untuk proses menghasilkan bahan bakar bilangan oktan tinggi. Pengujian
dilakukan dengan metode imersi pada spesimen yang sudah dilas dan bending, dengan
variasi kekasaran permukaan, dan kemurnian larutan. Hasil pengujian menunjukkan
pitting corrosion sebagai jenis serangan yang terjadi dan laju cenderung meningkat
seiring peningkatan konsentrasi hingga mencapai titik kritis. Semakin kasar permukaan
maka laju korosi akan meningkat. Korosi terjadi pada batas fasa austenite/ferit pada weld
metal maupun base metal. Kromium sulfat terbentuk sebagai produk korosi yang
bersifat melindungi. Reaksi oksidasi spesimen imersi 30 %wt dan 40 %wt terjadi secara
spontan sedangkan spesimen imersi 50 %wt memerlukan supply elektron atau beda
potensial dari luar. Kurva tafel dapat digunakan untuk menentukan kecenderungan
material mengalami potensial reduksi. Laju korosi korosi spesimen grinding pada
imersi 30 %wt menunjukkan nilai 15,34 mm/year, imersi 40 %wt bernilai 23,035
mm/year dan imersi 50 %wt cenderung tidak mengalami korosi karena pengaruh
kestabilan senyawa kromium sulfat dan konduktivitas ionik