digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Yayasan XYZ, sebuah organisasi nirlaba yang didirikan pada tahun 2008 oleh salah satu distributor alat berat besar di Indonesia, bertujuan untuk mendukung program tanggung jawab sosial perusahaan. Yayasan berencana untuk mendirikan laboratorium lingkungan terakreditasi untuk mengatasi masalah lingkungan dan menghasilkan pendapatan tambahan. Proyek ini menelan biaya Rp10 miliar yang merupakan jumlah yang signifikan untuk yayasan. Yayasan ingin mengetahui kelayakan proyek ini dan risikonya. Untuk menilai kelayakan finansial dan risiko proyek, studi ini menggunakan data primer dari wawancara, serta data sekunder seperti data historis dan benchmark. Analisis data melibatkan enam tahap. Laporan keuangan proforma disusun berdasarkan asumsi, dan Free Cash Flow to the Firm (FCFF) dihitung. The Weighted Average Cost of Capital (WACC) juga ditentukan untuk studi kelayakan finansial. Teknik penganggaran modal, termasuk NPV, IRR, PI, payback period, dan discounted payback period, digunakan untuk mengevaluasi kelayakan proyek. Jika proyek dianggap layak, tahap selanjutnya menilai risikonya. Strategi alternatif diusulkan dengan memodifikasi berbagai variabel jika dianggap tidak layak. Dalam studi ini, strategi aktual yang diusulkan oleh yayasan dianggap tidak layak karena nilai sekarang bersih. Oleh karena itu, strategi yang diusulkan diperkenalkan, dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti kapasitas produksi dan tingginya harga pokok penjualan. Strategi yang diusulkan menunjukkan kelayakan berdasarkan hasil teknik penganggaran modal. Namun, itu juga menghadirkan risiko yang cukup besar, seperti yang ditunjukkan oleh Simulasi Monte Carlo. Strategi mitigasi diperlukan untuk mengatasi risiko yang terkait. Secara keseluruhan, studi menyimpulkan bahwa yayasan harus mengadopsi strategi yang diusulkan karena kelayakannya dan mempertimbangkan langkah-langkah mitigasi risiko.