ABSTRAK Briantara Revidinda Putra
PUBLIC Irwan Sofiyan COVER Briantara Revidinda Putra
PUBLIC Irwan Sofiyan
BAB 1 Briantara Revidinda Putra
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Briantara Revidinda Putra
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Briantara Revidinda Putra
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Briantara Revidinda Putra
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Briantara Revidinda Putra
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia menyatakan laut sebagai penghubung antar daratan dan menjadikan wilayah Indonesia sebagai satu kesatuan yang utuh. Kondisi tersebut menuntut adanya keterhubungan dan keterjangkauan antar pulau dan wilayah di Indonesia yang dapat diwujudkan melalui pembangunan pelabuhan. Hal tersebut sejalan dengan lima pilar poros maritim dunia bahwa komitmen Indonesia untuk mendorong pengembangan infrastruktur dan konektivitas maritim melalui Program Tol Laut. Program ini dilatarbelakangi oleh disparitas harga yang tinggi antara wilayah Indonesia Bagian Barat dan Indonesia Bagian Timur sehingga dibutuhkan upaya untuk meminimalkan perbedaan harga tersebut melalui keterhubungan wilayah barat dan timur Indonesia yang didukung oleh distribusi barang, jasa, dan penumpang agar pemerataan ekonomi tercipta. Kajian kelayakan dilakukan pada Pelabuhan Selat Lampa karena harga barang di Kabupaten Natuna mahal. Melalui metode kajian pustaka dilakukan tinjauan kondisi pelabuhan terhadap parameter yang digunakan dan diketahui bahwa terdapat kriteria yang berhasil dipenuhi dan tidak dipenuhi Pelabuhan Selat Lampa.