2008 TA PP ANAS PAMBUDI 1-COVER
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
2008 TA PP ANAS PAMBUDI 1-BAB 1
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
2008 TA PP ANAS PAMBUDI 1-BAB 2
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
2008 TA PP ANAS PAMBUDI 1-BAB 3
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
2008 TA PP ANAS PAMBUDI 1-BAB 4
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
2008 TA PP ANAS PAMBUDI 1-BAB 5
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
2008 TA PP ANAS PAMBUDI 1-PUSTAKA
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Pembangunan rumah sederhana sehat (RSH) adalah salah satu program
pemerintah untuk menyediakan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan
rendah (MBR). Oleh karena itu, pemerintah menetapkan standar harga jual
maksimal RSH tidak terlalu tinggi agar tidak memberatkan MBR. Persoalan
muncul ketika harga jual RSH mengalami kenaikan yang dikhawatirkan tidak
sesuai dengan kemampuan dan kemauan membayar MBR untuk memperoleh
RSH. Hal ini dapat menyebabkan permintaan RSH oleh MBR menurun. Oleh
karena itu tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi kemampuan dan
kemauan membayar MBR untuk memperoleh RSH. Wilayah studi yang dipilih
adalah Kecamatan Batununggal, jumlah kebutuhan rumah di Kecamatan
Batununggal adalah tertinggi kedua jika dibandingkan dengan kecamatan lainnya
di Kota Bandung, yaitu sebesar 23.893 unit rumah (RTRW Kota Bandung 2003-
2013) dan jumlah keluarga yang termasuk kategori Pra Keluarga Sejahtera (KS)
dan Keluarga Sejahtera (KS) I di Kecamatan Batununggal adalah yang paling
besar di Kota Bandung, yaitu sekitar 13.297 kepala keluarga (KK).
Metode analisis yang digunakan dalam studi ini adalah metode analisis
statistik deskriptif, metode Stated Preferences (SP), dan metode regresi. Metode
analisis statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui karakteristik
perekonomian MBR terutama kaitannya dengan pemenuhan kebutuhan
perumahan serta besar kemampuan membayar responden dalam pemenuhan
kebutuhan perumahannya. Metode SP digunakan untuk mengetahui besar
kemauan membayar maksimal MBR untuk memperoleh RSH, dan metode regresi
digunakan untuk mengetahui model kemauan membayar MBR untuk memperoleh
RSH.
Hasil studi terhadap kemampuan dan kemauan MBR di Kecamatan
Batununggal menyatakan bahwa apabila berdasarkan kemampuan membayar,
maka 93 % MBR dapat memperoleh RSH bersubsidi Tipe 27 dan 82 % MBR
tersebut yang dapat memperoleh RSH bersubsidi Tipe 30. Sedangkan jika
berdasarkan kemauan membayar, hanya 72 % MBR yang mau mengeluarkan
biaya untuk memperoleh RSH bersubsidi Tipe 27 dan 63 % MBR yang mau
mengeluarkan biaya untuk memperoleh RSH bersubsidi Tipe 30. Berdasarkan
kondisi tersebut diketahui bahwa besar cicilan RSH bersubsidi masih terlalu
tinggi untuk dijangkau MBR di Kecamatan Batununggal. Menaikkan besar
subsidi RSH atau memperpanjang jangka waktu cicilan merupakan salah satu
solusi agar jumlah MBR yang mau mengeluarkan biaya untuk memperoleh RSH
mengalami peningkatan.