digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

18019026 Niko Bernardus Simamora.pdf
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan

Peningkatan konsumsi listrik suatu wilayah industri akan menuntut adanya ekspansi suplai daya yang memadai. Suplai daya yang direncanakan tidak hanya harus andal dalam menjamin aliran ke konsumen, tetapi juga harus ekonomis. Pertamina Hulu Rokan (PHR) memproyeksikan puncak beban pada tahun 2030. Sistem Sumatera yang memiliki cadangan daya tinggi dapat digunakan sebagai sumber suplai daya ke PHR. Namun karena frekuensi operasi yang berbeda, frequency converter dibutuhkan untuk menyalurkan daya. Konverter berbasis pada power electronic yang cukup rentan sehingga perlu evaluasi mendalam untuk menjamin keandalan suplai listrik. Posisi peletakan optimal juga perlu dipastikan untuk memberikan suplai yang aman. Selain konverter, terdapat juga opsi untuk menggunakan gas engine sebagai suplai daya baru di PHR. Kedua alternatif solusi ini dibandingkan dari aspek aliran daya, kestabilan, keandalan, serta biaya. Jumlah dan kapasitas akan mengikuti hasil dari Generation Expansion Planning. Penempatan optimal baik konverter maupun PLTMG akan dilakukan dengan metode brute force yang mempertimbangkan keamanan statik, tegangan dan pembebanan, serta dinamik yaitu kestabilan. Dalam aspek keandalan, PLTMG lebih unggul, namun keandalan konverter tetap memenuhi spesifikasi. Diperoleh bahwa solusi dengan konverter akan lebih unggul pada kemampuan suplai daya, kestabilan, dan biaya. Konverter akan menjadi solusi suplai daya baru yang lebih baik pada PHR.