digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Piping Nur Aripin
PUBLIC Latifa Noor

PUSTAKA Piping Nur Aripin
PUBLIC Latifa Noor

COVER Piping Nur Aripin
EMBARGO  2026-07-07 

BAB1 Piping Nur Aripin
EMBARGO  2026-07-07 

BAB2 Piping Nur Aripin
EMBARGO  2026-07-07 

BAB3 Piping Nur Aripin
EMBARGO  2026-07-07 

BAB4 Piping Nur Aripin
EMBARGO  2026-07-07 

BAB5 Piping Nur Aripin
EMBARGO  2026-07-07 

Salah satu faktor kenaikan harga bahan bakar minyak adalah ketidak seimbangan antara jumlah produksi dengan kebutuhan. Peningkatan perolehan minyak lanjut merupakan metode inovasi dengan bahan kimia yang dicanangkan untuk meningkatkan produksi minyak bumi. Salah satu bahan kimia yang digunakan adalah surfaktan yang bisa dibuat yang berasal dari bahan alam yaitu padi (Oryza sativa). Padi merupakan salah satu komoditi pertanian di Indonesia khususnya Jawa Barat, seperti Majalengka. Sekam padi adalah limbah pasca panen yang merupakan biomassa lignoselulosa yang mengandung senyawa lignin sebagai sumber pembuatan surfaktan. Tujuan penelitian ini untuk menggali potensi lignin sekam padi sebagai material dalam pembuatan surfaktan untuk aplikasi pengingkatan perolehan minyak lanjut. Hasil karakteriasi terhadap lignin yang diperoleh menunjukkan bilangan gelombang khas lignin yaitu 1228,7 cm?1 adanya ikatan ?-aril eter dan fragmentasi m/z 177 sebagai senyawa koniferil aldehid. Kadar lignin yang diperoleh sebesar 71,78% dengan konsentrasi NaOH 15%. Surfaktan Natrium lignosulfonat (NaLS) dihasilkan dari reaksi sulfonasi lignin menggunakan natrium bisulfit (NaHSO3) yang memiliki kadar 54,29%. Hasil karakterisasi NaLS menunjukkan adanya bilangan gelombang pada area finger print yaitu 613,4 cm?1 sebagai gugus sulfonat dan memiliki kesesuaian yang tinggi terhadap hasil analisa NMR dengan literatur. Dari hasil uji peforma surfaktan menunjukan pembentukan mikroemulsi Winsor tipe III terhadap minyak dekana dengan variasi salinitas dan suhu. Hal tersebut menunjukkan surfaktan dari sekam padi memiliki potensi baik sebagai bahan kimia pada peningkatan perolehan minyak lanjut.