Kebutuhan akan rasa aman terhadap tindak kriminalitas merupakan hal mendasar
untuk setiap manusia. Kriminalitas memiliki hubungan erat dalam aspek spasial
(Kakamu, 2008; Dwidinata, 2018; Aksoy, 2017). Pemahaman aspek spasial dan
hubungannya dengan tindak kriminalitas sangat dibutuhkan untuk menganalisa
lebih lanjut fenomena kriminalitas di perkotaan sehingga dapat menentukan
kebijakan dan program yang tepat terkait pencegahan tindak kriminalitas pada
masing-masing kawasan. Kota Makassar merupakan salah satu kota dengan
tingkat kriminalitas yang tinggi di Indonesia. Saat ini, kajian terkait pola spasial
tindak kriminalitas di Kota Makassar masih sangat minim. Oleh karena itu,
penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pola spasial tindak kriminalitas di
Kota Makassar. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif-eksplanatori
dengan pendekatan concurrent atau campuran antara pendekatan kualitatif dan
kuantitatif. Data yang digunakan pada penelitian merupakan data sekunder yang
dikumpulkan melalui studi literatur, pendataan instansi, dan scraping data melalui
google chrome. Pola spasial tindak kriminalitas ditinjau dari sebaran, waktu
kejadian, dan faktor yang berpengaruh signifikan terhadap tindak kriminalitas.
Tindak kriminalitas yang dipertimbangkan dalam penelitian ini mencakup
pencurian dengan kekerasan, pencurian dengan pemberatan, pencurian biasa,
pembunuhan, pengancaman, penganiayaan, pengeroyokan, penyalahgunaan
senjata tajam, dan tindak asusila. Faktor yang diteliti ialah kepadatan penduduk,
kepadatan bangunan, kawasan kumuh, keberadaaan pos polisi, keberadaan bar,
persentase usia muda, perpindahan penduduk, heterogenitas agama, tingkat
perceraian, persentase pengangguran, konektivitas jalan, integrasi jalan, dan
visibilitas ruang. Metode yang digunakan penelitian ini ialah studi literatur,
analisis spasial, analisis regresi spasial, dan hotspot analysis. Penelitian ini
menemukan bahwa Kota Makassar lebih rawan terhadap kriminalitas pada malam
hari dan dominan terjadi pada ruang publik. Tindak kriminalitas paling banyak
terjadi di bagian Selatan dan Barat Kota Makassar dengan kasus penganiayaan
dan pencurian. Penelitian ini juga menemukan beberapa faktor spasial yang
berpengaruh signifikan terhadap tindak kriminalitas di Kota Makassar.