Pandemi COVID-19 telah berdampak buruk terhadap sektor perekonomian
Indonesia, khususnya pada Provinsi Bali yang bergantung pada sektor
pariwisata. Peneliti melakukan pelabelan pada persepsi dan keinginan dari tweet
bahasa Inggris dan bahasa Indonesia yang berkaitan dengan pariwisata di
Provinsi Bali. Kemudian, dilakukan proses akurasi menggunakan tiga metode
machine learning, yaitu Decision Tree, Random Forest, dan Support Vector
Machine dalam memprediksi persepsi dan keinginan dari tweet diuji. Metode
Support Vector Machine menghasilkan akurasi tertinggi pada tweet bahasa
Inggris, tweet bahasa Indonesia, serta pada analisis persepsi dan keinginan.
Persepsi bahasa Inggris memiliki akurasi sebesar 70% dan bahasa Indonesia
sebesar 63%. Nilai akurasi untuk analisis keinginan pada bahasa Inggris sebesar
79% dan bahasa Indonesia sebesar 73%. Nilai akurasi menggambarkan tingkat
ketepatan dari hasil pelabelan data dalam menunjukkan persepsi dan keinginan
pengguna Twitter. Sepuluh kata teratas dari analisis persepsi dan keinginan
digunakan pada analisis keadaan dalam mengetahui kondisi pendorong atau
penghambat wisatawan untuk berkunjung atau tidak berkunjung ke Bali.
Berdasarkan hasil analisis keadaan, diketahui, bahwa Provinsi Bali dapat
melakukan upaya pengendalian penyebaran COVID-19, memastikan keamanan
KTT G20, menyelesaikan masalah lingkungan dan transportasi, serta memastikan
kenyamanan dalam kegiatan keagamaan. Adapun strategi untuk mendatangkan
wisatawan mancanegara berfokus untuk mempersiapkan destinasi wisata,
mengakomodasi aktivitas dan momen spesial, menyediakan berbagai metode
bepergian dan panduan berkunjung, serta memperkuat atraksi, sedangkan untuk
mendatangkan wisatawan domestik dapat difokuskan untuk mempersiapkan
destinasi wisata berserta akomodasinya, mengakomodasi aktivitas khususnya
untuk wisata alam dan budaya, mengembangkan sistem transportasi, dan
memperkuat atraksi.