digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Ashila Nurul Huda
PUBLIC Alice Diniarti

COVER Ashila Nurul Huda
PUBLIC Alice Diniarti

BAB1 Ashila Nurul Huda
PUBLIC Alice Diniarti

BAB2 Ashila Nurul Huda
PUBLIC Alice Diniarti

BAB3 Ashila Nurul Huda
PUBLIC Alice Diniarti

BAB4 Ashila Nurul Huda
PUBLIC Alice Diniarti

BAB5 Ashila Nurul Huda
PUBLIC Alice Diniarti

BAB6 Ashila Nurul Huda
PUBLIC Alice Diniarti

PUSTAKA Ashila Nurul Huda
PUBLIC Alice Diniarti

Pelatihan cara berjalan (gait) bagi pengguna kaki prostetik atas lutut (transfemoral) dibutuhkan sebagai bentuk rehabilitasi untuk mengurangi gangguan berjalan dan meningkatkan kemampuan berjalan. Salah satu bentuk pelatihan berjalan yang efektif untuk meningkatkan performa gait bagi pengguna kaki prostetik yaitu pelatihan berjalan di treadmill dengan menggunakan virtual reality. Pelatihan berjalan di treadmill dengan VR dapat mensimulasikan kondisi berjalan yang beragam (mendatar, menanjak, dan menurun) seperti yang ditemukan di kondisi riil, memberikan pengalaman yang menarik, menyenangkan, meningkatkan motivasi pengguna, meningkatkan efisiensi pelatihan, dan berpotensi meningkatkan hasil pelatihan. Penting untuk mempertimbangkan penggunaan VR untuk pelatihan berjalan di treadmill karena pengguna akan benar-benar terisolasi dari sinyal visual di sekitar mereka. Hal ini mengakibatkan pengguna tidak dapat melihat pergerakan treadmill sehingga berpotensi terjatuh dan membahayakan mereka. Salah satu solusi yang dapat digunakan yaitu penggunaan stimulus audio. Selain mengurangi kemungkinan terjatuh saat menggunakan VR, penggunaan audio juga bermanfaat untuk meningkatkan performa berjalan pengguna kaki prostetik. Dalam setiap sesi pelatihan, dibutuhkan pengukuran performa gait sebagai feedback atas pencapaian pelatihan dan input untuk sesi pelatihan selanjutnya yang lebih baik. Akan tetapi, pengukuran performa dalam pelatihan kaki prostetik sekarang kurang efektif karena tidak ada mekanisme feedback secara realtime. Untuk mendapatkan mekanisme feedback secara realtime, teknologi markerless motion capture dapat digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas suatu sistem markerless motion capture dalam evaluasi gait pada pengguna kaki prostetik, mengidentifikasi pengaruh stimulus audio terhadap performa gait pengguna kaki prostetik, dan mengusulkan rancangan sistem pelatihan gait dengan memperhatikan hasil studi ini. Performa gait diukur berdasarkan parameter spatio-temporal dan parameter kinematic. Penelitian ini dilakukan terhadap 13 orang pengguna kaki prostetik. Pengolahan data secara garis besar menggunakan uji ANOVA repeated measure, ANOVA One Way, uji Friedman, uji Post-Hoc Wilcoxon, uji Post-Hoc Bonferroni, Wilcoxon Signed Rank Test, Paired T-Test, dan Mann Whitney Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa markerless motion capture Kinect terbukti efektif untuk mengevaluasi parameter kinematic gait yaitu hip angle dan knee angle. Adapun stimulus audio memiliki potensi untuk digunakan dalam sistem pelatihan gait bagi pengguna kaki prostetik karena dapat meningkatkan performa gait. Dengan adanya stimulus audio, maka step length, stride length, step width, dan step time pada sisi kaki normal menjadi lebih besar. Sedangkan, step length dan step time pada sisi kaki prostetik menjadi lebih kecil dengan adanya stimulus audio untuk menyeimbangkan gait sisi kaki normal dan sisi kaki prostetik dimana pada kondisi tanpa audio, step length, stride length, dan step time sisi kaki prostetik lebih besar daripada sisi kaki normal.