digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

PT. Ima Montaz Sejahtera (IMS) merupakan salah satu perusahaan lokal yang tergolong sebagai usaha menengah, memproduksi Air Minum Dalam Kemasan (AMDK), dan mendistribusikan produknya di wilayah provinsi Aceh. CEO dari IMS menginisiasi implementasi perubahan, yaitu transformasi digital Tahapa 1 pada proses bisnis IMS, dengan mengupgrade sistem software manajemen mereka. Tujuan dari perubahan ini adalah agar IMS dapat mendigitalisasikan semua transaksi yang terjadi, sehingga menjadi lebih efisien, cepat, dan dapat menganalisis ekspektasi pelanggan secara tepat dan akurat. Namun, sebelum melaksanakan implementasi tersebut, diperlukan penilaian terhadap kesiapan organisasi tersebut untuk berubah. Penelitian ini bertujuan untuk menilai kesiapan perusahaan IMS terhadap perubahan sebelum menerapkannya, dimana kesiapan tersebut dinilai berdasarkan elemen serta faktornya yang ada McKinsey 7S Model. Penelitian ini melakukan proses pengumpulan data dan informasi menggunakan metode kualitatif, yaitu dengan proses wawancara mendalam bersama CEO dan manajer dari setiap departemen di IMS. Selain itu, dilakukan juga desk research untuk mendukung hasil tersebut. Setelah analisa tematik untuk data kualitatif dilakukan, hasil menunjukkan bahwa IMS dinyatakan siap untuk melakukan perubahan oleh CEO dan manajer nya pada 7 elemen dari McKinsey 7S. Namun, jika ditinjau lebih lanjur ke 14 faktor pada 7 elemen tersebut, terdapat salah satu faktor yang dinilai belum siap, yaitu budaya organisasi. Selebihnya semua faktor dinilai siap, 7 diantaranya (terdiri dari Tujuan/Sasaran, Rencana Strategis, Size, IT infrastructure, Pelatihan & Pendidikan, Keahlian Staf, dan Share Belief) dinilai siap namun masih perlu sedikit peningkatan, dan 5 diantaranya (Sentralisasi, Data, Dukungan Manajemen Puncak, Tim Proyek, Keahlian Manajemen dan Komitmen Perusahaan) dinilai siap untuk dilanjutkan. Peneliti juga mengusulkan solusi yang dapat dilakukan IMS untuk meningkatkan tingkat kesiapan IMS untuk melakukan perubahan, diantaranya dengan membuat rencana komunikasi perubahan, membuat jadwal peningkatan fasilitas dan memantaunya, meluncurkan kebijakan baru untuk mendukung perubahan, membuat daftar pelatihan, dan merencanakan acara sosialisasi berkelanjutan. Selain itu, penelitian ini juga mengusulkan agar IMS dapat menggunakan model 8 langkah Kotter dengan lebih baik sebagai strategi untuk memastikan keberhasilan perubahan.