digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Tingkat mobilitas yang semakin tinggi menunjukkan kebutuhan akan transportasi pun semakin besar. Selain itu, semakin cepat motorisasi yang terjadi dalam kota maka semakin tinggi juga permintaan akan pengembangan fasilitas transportasi didalamnya. Ini menandakan bahwa adanya interaksi antara mobilitas individu terhadap transportasi. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa pemenuhan akan pengembangan fasilitas transportasi dapat langsung terpenuhi beriringan dengan tingkat mobilitas yang terjadi. Disinilah permasalahan transportasi seperti kemacetan dan kecelakaan muncul. Disisi lain, cepatnya motorisasi perkotaan oleh kendaraan pribadi membuat masalah transportasi menjadi lebih kompleks. Dapat dikatakan bahwa bentuk kebutuhan perjalanan menjadi awal transportasi digunakan. Kebutuhan perjalanan inilah yang akan membentuk karakteristik perjalanan seseorang dalam memilih moda transportasi. Dengan fenomena kendaraan pribadi yang saat ini lebih banyak digunakan dan timbul pertanyaan terkait mengapa pengguna transportasi umum saat ini tidak sebanding dengan kendaraan pribadi? Maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih dalam faktor apa saja yang membuat masyarakat memilih moda transportasi dalam aktivitas sehari-harinya. Selain itu, penelitian ini juga akan mencari tau perilaku perjalanan berdasarkan sosio-ekonomi mereka terhadap setiap moda transportasi yang berbeda. Metode kuantitatif menjadi metode yang digunakan dalam penelitian ini dengan dilakukannya survei random sampling dan dari 314 responden yang diperoleh, datanya dianalisis menggunakan Multinomial Logistic Regression (MNL). Area metropolitan khususnya kota Bandung dan Jakarta, Indonesia menjadi area yang dipilih untuk penelitian ini dikarenakan masifnya angkutan umum yang digunakan. Penelitian ini pun mulai dilakukan pada bulan November 2022 sampai dengan bulan Februari 2023. Temuan analisis menunjukkan bahwa dalam memilih moda transportasi, penggunaan lahan campuran dan pemandangan saat melakukan perjalanan menjadi faktor penentu dan berpengaruh siginifikan. Secara umum, faktor penentu yang mempengaruhi pemilihan moda transportasi terdiri dari sosio-ekonomi, penggunaan lahan campuran, pemandangan, dan biaya perjalanan. Hasil temuan menunjukkan pentingnya keberadaan penggunaan lahan campuran sebagai fasilitas transportasi dan kenikmatan mengamati pemandangan yang dirasakan selama perjalanan. Dengan begitu, dapat dikatakan bahwa peran lingkungan disini dapat memenuhi kebutuhan transportasi bagi mereka yang melakukan perjalanan. Disisi lain, sosio-ekonomi dan biaya perjalanan juga menjadi faktor penentu yang menjadi kunci utama pemilihan moda. Selain itu, pertimbangan dalam memilih moda transportasi juga bervariasi, tergantung pada konteks sosial ekonomi, khususnya dalam hal pendapatan. Semua faktor penentu yang signifikan ini dapat menjadi pertimbangan dan cara untuk mendorong peningkatan pengguna angkutan umum. Untuk mendorong kemajuan transportasi berkelanjutan di perkotaan Indonesia, diharapkan temuan penelitian ini dapat memberikan manfaat melalui pengetahuan teoritis lebih lanjut tentang perilaku perjalanan dan moda transportasi. Selain itu, temuan penelitian juga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan strategis oleh para pembuat kebijakan dan perencana transportasi daerah dalam upaya menurunkan tingkat penggunaan transportasi pribadi seperti sepeda motor dan mobil. Keterbatasan penelitian ini adalah tidak mengklasifikasikan jasa transportasi seperti transportasi berbasis aplikasi. Selain itu, penelitian ini juga menyarankan penyelidikan lebih lanjut terhadap jarak dan waktu tempuh yang ditempuh. Daerah penelitian ini hanya dilakukan di kota Bandung dan Jakarta sebagai bagian dari wilayah metropolitan. Oleh karena itu, penelitian selanjutnya disarankan dengan memilih daerah penelitian lain yang diikuti dengan sampel yang lebih besar.