digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Andika Yudha P
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 1 Andika Yudha P
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 2 Andika Yudha P
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 3 Andika Yudha P
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Andika Yudha P
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Andika Yudha P
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Andika Yudha P
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Studi kasus ini membahas mengenai analisis stabilitas lereng sungai Mahakam di Tenggarong, Kalimantan Timur. Lereng yang telah dibangun perkuatan dengan menggunakan sheet pile mengalami keruntuhan sehingga lereng sungai tersebut mengalami kelongsoran. Tujuan dari studi kasus ini yaitu untuk menganalisis penyebab kelongsoran dan juga memberikan alternatif solusi lain yang lebih baik untuk digunakan sebagai perkuatan lereng. Alternatif solusi yang diusulkan akan dievaluasi melalui nilai safety factor dan momen yang bekerja, dimana nilai dari parameter tersebut harus dalam batas yang diizinkan. Analisis studi kasus ini menggunakan program plaxis 2 dimensi dan 3 dimensi. Analisis yang dilakukan berupa, analisis kondisi asli lereng, kondisi dengan perkuatan standar, dan analisis alternatif solusi yang digunakan. Alternatif perkuatan yang diusulkan sebanyak empat macam, dimana seluruh alternatif menggunakan tiang pancang, dengan konfigurasi setiap alternatif berbeda-beda. Keseluruhan analisis ini dibahas dengan menggunakan program plaxis 2 dimensi. Dari alternatif-alternatif solusi yang diusulkan akan dipilih satu alternatif terbaik dan alternatif terbaik tersebut dianalisis dengan menggunakan program plaxis 3 dimensi. Hasil analisis menunjukkan bahwa, kondisi asli lereng rawan terjadinya kelongsoran karena safety factor dari lereng mendekati satu. Sedangkan perkuatan standar yang digunakan mengalami kegagalan karena perkuatan yang digunakan tidak mencapai lapisan tanah keras, dan juga safety factor yang mendekati satu. Untuk analisis alternatif solusi yang diusulkan, alternatif pertama merupakan alternatif terbaik, karena memiliki safety factor yang lebih besar dibandingkan alternatif lain, dan juga momen yang bekerja masih dalam batas yang diizinkan.