Harga baja dalam beberapa tahun terakhir terus mengalami penurunan yang disebabkan oleh kelebihan kapasitas produksi di China. Harga baja terus menurun, rata rata harga baja di tahun 2012 sebesar 585 US dollar / ton dan terus turun sampai hanya 210 US dollar / ton di 2015. Situasi ini menyebabkan kerugian bagi banyak perusahaan perusahaan baja dunia. Dalam beberapa tahun terakhir, PT Krakatau Steel Tbk mendapatkan dampak dari penurunan harga baja. Hal tersebut memberikan perubahan penting dalam kebijakan perusahaan dan kinerja keuangan perusahaan. Hal tersebut menyebabkan penurunan dalam harga saham perusahaan dan kerugian dalam laporan keuangan perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa penurunan keuntungan dari PT Krakatau Steel Tbk Metodologi penelitian ini menggunakan unit root test, Johansens’s cointegrtion test, vector error correction model (VECM), Granger causality test, impulse response function (IRFs), variance decompositions (VDs) untuk melihat hubungan antara harga baja dan harga saham. Jika tidak ada hubungan diantara dua hal tersebut, penelitian ini akan menggunakan analisa kinerja keuangan untuk mencari tahu faktor apa yang menyebabkan penurunan laba dari PT Krakatau Steel Tbk. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa tidak ada hubungan antara harga baja dengan harga saham PT Krakatau Steel Tbk, dari analisa kinerja keuangan, menunjukkan bahwa perusahaan tidak efisien dalam pengelolaan biaya dan aset untuk menghasilkan keuntungan.