digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Struktur modal merupakan elemen penting dalam keputusan strategis keuangan jangka panjang perusahaan. Umumnya, manajemen perusahaan cenderung menciptakan pendongkrak struktur modal yang optimal sebagai target. Struktur modal optimum mencerminkan jumlah proporsional utang dan ekuitas untuk memaksimalkan laba atas investasi dan nilai perusahaan disamping meminimalkan biaya modal sekaligus melindungi perusahaan dari risiko potensial seperti kebangkrutan dan kesulitan keuangan. Banyak penelitian telah menemukan teori struktur modal kontemporer yang membantu perusahaan untuk memahami perilaku pembiayaan dengan penentu struktur modal. Tapi, teori ini juga mengusulkan hipotesis/asumsi yang berbeda sehubungan dengan struktur modal. Hasil studi tersebut tidak mengarah pada satu persetujuan terkait faktor tertentu yang mempengaruhi struktur modal sehingga teori-teori ini tidak bisa secara sempurna menjelaskan keputusan pembiayaan yang ideal. Oleh karena itu, penelitian ini fokus untuk menyelidiki struktur modal sehubungan dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 169 / PMK.010 / 2015 bahwa pemerintah membatasi Debt to Equity Ratio ( "DER") maksimal 4: 1 yang akan efektif pada Tahun Anggaran 2016. Salah satu industri yang akan merestrukturisasi modal adalah telekomunikasi. Industri tersebut memiliki peran penting sebagai salah satu industri utama di Indonesia. Tugas akhir ini mengulas teori struktur modal untuk merumuskan hipotesis mengenai faktor-faktor penentu struktur modal. Teknik data panel ekonometrik digunakan untuk menyelidiki faktor paling signifikan mempengaruhi struktur modal industri telekomunikasi di Indonesia yang diwakili oleh lima perusahaan telekomunikasi terdaftar berdasarkan kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama 2008-2015. Tugas akhir ini mengolah data dari sumber sekunder untuk diuji dalam software statistik STATA.11. Hasil menunjukkan 68,5% variasi dari variabel dependen (leverage/TDR) struktur modal secara keseluruhan dapat dijelaskan oleh variabel dalam model seperti profitabilitas , ukuran, tangibility, likuiditas, risiko, tarif pajak , kepemilikan, tingkat bunga efektif dan GDP , sedangkan sisanya 31,5 % dipengaruhi oleh variabel lain di luar sistem. Tugas akhir ini menyarankan bahwa faktor yang signifikan mempengaruhi struktur modal adalah ukuran, tangibilitas, likuiditas, risiko, tingkat suku bunga, GDP dan kepemilikan yang konsisten dengan beberapa teori struktur modal. Disarankan untuk para manajer dalam industri telekomunikasi di Indonesia untuk mempertimbangkan faktorfaktor tersebut saat merestrukturisasi modal atau keputusan keuangan lainnya. Namun, variabel struktur modal optimum ternyata tidak mempengaruhi nilai perusahaan pada skala industri. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa nilai perusahaan independen dari struktur modal karena faktor perilaku investor di Indonesia yang cenderung mengabaikan faktor fundamental perusahaan.