digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pengembangan listrik merupakan suatu tindakan yang penting di negara berkembang seperti Indonesia. Di Indonesia, kebanyakan tindakan pengembangan listrik terpusat di wilayah Jawa- Bali. Hal tersebut menyebabkan pasokan listrik di wilayah Jawa-Bali menjadi penting karena merepresentasikan sebagian besar pelanggan PT. PLN. Akibatnya, apabila terjadi sedikit gangguan pada pasokan listrik daerah Jawa-Bali, akan menjadi fatal atau tidak dapat ditolerir, sehingga hal ini perlu dihindari. Oleh karena itu, Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Tanjung Priok, sebagai salah satu pembangkit listrik di wilayah Jawa-Bali, harus mengerti dan menganalisa risiko operasional yang dapat berpengaruh terhadap pasokan listrik di wilayah Jawa-Bali. Analisa Risiko di dalam riset ini telah dilaksanakan dengan mengikuti proses manajemen risiko berdasarkan ISO 31000:2009 mengenai Risiko Manajemen. Proses manajemen risiko berdasarkan ISO 31000: 2009 secara garis besar terdiri atas identifikasi risiko, analisa risiko, evaluasi risiko, dan mitigasi risiko. Oleh karena itu, proses di dalam riset ini pula akan mengikuti 4 langkah tersebut. Proses dimulai dengan mengidentifikasi faktor risiko yang berpengaruh terhadap proses operasional di PLTGU Tanjung Priok dengan menggunakan data Cause Code dari manajemen pembangkit listrik, yang mana kemudian akan dianalisa untuk diklasifikasi sesuai dengan kategori-kategori yang ada di matriks risiko. Proses analisa dilakukan dengan menggunakan pendekatan distribusi normal kemungkinan yang telah dibagi-bagi sesuai kategori matriks risiko yang mana dihasilkan oleh Simulasi Monte Carlo. Lalu, hasil-hasil dari Simulasi Monte Carlo dianalisa lebih lanjut ke dalam matriks risiko. Matriks risiko itu sendiri menjadi pedoman utama dalam memitigasi faktor-faktor risiko tersebut. Pada bagian penutup, riset ini menawarkan mitigasi untuk faktor-faktor risiko operasional yang mempengaruhi PLTGU Tanjung Priok dan beberapa rekomendasi untuk PLTGU Tanjung Priok.