digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Memaksimalkan nilai dari perusahaan sudah menjadi tujuan dari setiap beroperasinya sebuah badan usaha. Maka, tiga keputusan besar dalam keuangan korporasi yang meliputi: investasi, pembiayaan, dan besarnya pembayaran dividen selayaknya diambil atas dasar tujuan tersebut. Khususnya dalam keputusan pembiayaan, mendapatkan biaya modal terendah adalah pertimbangan utama dalam memilih struktur modal perusahaan. Biaya struktur modal yang lebih rendah akan menjadikan perusahaan lebih mudah dalam menerima dan melaksanakan proyek investasi. Maka, sudah sewajarnya sebuah perusahaan untuk menyesuaikan struktur modalnya kepada tingkat yang paling optimal. Penelitian sebelumnya telah menemukan bahwa kebanyakan perusahaan mempunyai target struktur modal dan melakukan penyesuain sebesar sepertiga dari perbedaan antara struktur modalnya dan struktur modal optimal tiap tahun. Secara umum ditemui bahwa BUMN yang telah diprivatisasi (publik) mempunyai rasio pembayaran dividen terhadap laba bersih yang relatif tinggi untuk membiayai defisit anggaran pemerintah. Kebanyakan BUMN pun underlevered dimana hal ini menunjukkan bahwa BUMN tidak memanfaatkan kemudahannya dalam mengakses hutang untuk pembiayaan secara maksimal. Fakta ini menimbulkan pertanyaan apakah prioritas untuk memaksimalkan nilai perusahaan sudah dilaksanakn dengan baik oleh BUMN. Jika tingginya nilai perusahaan tidak menjadi prioritas utama, maka disinyalir bahwa bumn tidak melakukan penyesuaian sruktur modalnya kearah yang optimal. Penelitian terbaru menemukan bahwa BUMN publik ternyata memiliki target struktur modal optimal dan berusaha menyesuaikan struktur modalnya kearah optimal sebesar 44.37% setiap tahun. Namun, masih belum diketahui apakah penyesuain tersebut berasal dari penyesuain aktif yang dilakukan oleh pengelola perusahaan, atau hanya berasal dari penyesuain pasif yang ditimbulkan oleh penghitungan laba bersih dimana berarti bahwa pengelola perusahaan tidak melakukan apa-apa terkait penyesuain struktur modal. Penelitian ini menggunakan unbalanced panel data yang berasal dari 14 BUMN non-keuangan dari tahun 2005-2015 untuk memahami faktor yang berpengaruh dan kecepatan penyesuaian aktif terhadap struktur modal. Data rasio keuangan tersebut kemudian dianalisa mneggunakan regresi panel berdasarkan model penyesuaian struktur modal dinamis yang akan memisahkan porsi kecepatan aktif saja untuk dianalisis. Penelitian ini menemukan bahwa pengelola BUMN memiliki target struktur modal optimal dan berusaha menyesuaikan terhadap target tersebut dengan kecepatan penyesuaian sebesar 16.26% per tahun. Lebih lanjut, ditemukan bahwa variablevariabel t-1 yang meliputi: leverage, dividen, intensitas asset, ukuran perusahaan, dan non-debt tax shield, memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penyesuaian aktif sruktur modal.