Diare merupakan penyebab kematian kedua pada anak di bawah lima tahun dan sekitar 525.000 anak meninggal setiap tahun karena diare. Selain dapat diobati dengan loperamide, masyarakat juga menggunakan tanaman seperti daun jambu dan kecombrang untuk menangani diare. Daun maupun bunga Kecombrang sering digunakan sebagai peningkat rasa atau pengharum makanan. Secara tradisional, kecombrang mempunyai khasiat antidiare. Akan tetapi, belum ada penelítian tentang aktivitas antidiare tanaman kecombrang. Penelitian ini bertujuan menguji efek antidiare ekstrak etanol daun dan bunga kecombrang [Etlingera elatior (Jack) R.M. Smith]. Senyawa aktif pada daun dan bunga kecombrang diekstrasi secara maserasi dengan etanol 70%. Khasiat antidiare diuji pada mencit dengan minyak jarak sebagai penginduksi diare. Dua dosis ekstrak etanol daun kecombrang (EEDK) yaitu 200 (EEDKR) dan 400 mg/kgBB mencit (EEDKT) dan ekstrak etanol bunga kecombrang (EEBK) 150 (EEBKR) dan 450 mg/kgBB mencit (EEBKT). Rendemen ekstrak etanol yang diperoleh sebanyak 26,7% untuk daun dan 11,2% untuk bunga. Hasil menunjukkan EEDKR dan EEDKT menghambat onset diare secara sangat bermakna (p