Berjalan kaki pada kota-kota di negara Asia termasuk Kota Bandung
merupakan kegiatan yang sulit untuk dilakukan. Berdasarkan studi mengenai
fasilitas pejalan kaki yang dilakukan oleh Asian Development Bank didapatkan
informasi bahwa Indonesia memiliki nilai indeks walkability terendah keempat
di Asia dan dikategorikan sebagai kota yang tidak ramah bagi pejalan kaki.
Infrastruktur dan pelayanan bagi pejalan kaki di negara berkembang
seringkali kurang mendapatkan perhatian dalam perencanaan oleh
pemerintah kota (Krambeck, 2006). Selama ini fokus pemerintah dalam
menangani persoalan tersebut adalah melalui penyusunan dan pengembangan
pedoman serta peraturan terkait fasilitas jalur pejalan kaki sementara data
kondisi seberapa layak fasilitas pejalan kaki belum ada dan gambaran
mengenai infrastruktur pejalan kaki juga belum diketahui. Salah satu
pendekatan yang digunakan untuk mengetahui gambaran kondisi jalur pejalan
kaki adalah dengan mengetahui tingkat walkability-nya.
Walkability merupakan istilah yang digunakan untuk mengukur infrastruktur
pejalan kaki secara komprehensif. Walkability berguna untuk mendukung
sistem perkotaan yang berkelanjutan dan menjadi parameter ramah atau
tidaknya suatu lingkungan terhadap pejalan kaki.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat walkability fasilitas
jalur pejalan kaki pada beberapa pusat kegiatan yang ada di Kota Bandung.
Metode yang digunakan adalah metode analisis kuantitatif, yang terdiri dari
analisis isi (content analysis), analisis proses hirarki, dan analisis deskriptif
kuantitatif. Analisis isi digunakan untuk mengetahui variabel-variabel apa
sajakah yang mempengaruhi walkability serta untuk menentukan metode mana
yang tepat untuk diterapkan di Kota Bandung. Metode perhitungan yang
dihasilkan dari analisis ini adalah Global Walkability Index yang
dikembangkan oleh Asian Development Bank. Kemudian Analisis Proses
Hirarki dilakukan untuk menentukan nilai kepentingan faktor-faktor penyebab
tingkat walkability pada perangkat penilaian yang telah terpilih. Analisis
deskriptif kuantitatif dilakukan untuk mendeskripsikan hasil perhitungan dan
juga mendeskripsikan penilaian tingkat walkability pada masing-masing
segmen ruas jalur pejalan yang ada pada kawasan wilayah penelitian. Hasil
penelitian ini menunjukkan tingkat walkability keseluruhan pusat-pusat
kegiatan yang menjadi kawasan penelitian berada dalam kategori sedang.