digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Latar belakang: Olahraga yang teratur merupakan langkah yang penting dalam pencegahan dan pengobatan diabetes melitus, terdapat beberapa latihan yang direkomendasikan bagi penderita diabetes melitus yaitu latihan aerobik, latihan ketahanan, latihan fleksibilitas, bahkan latihan gabungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas latihan resistance exercise terhadap penurunan gula darah, HbA1c, kadar lemak, dan peningkatan fleksibilitas pada penderita diabetes melitus. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian pre-eksperimen desain one group pretest-posttest design dengan 12 lansia penderita diabetes melitus dari UPT Puskesmas Puter sebagai subjek. Subjek diberikan intervensi program latihan resistance exercise selama 20 menit dengan frekuensi tiga kali dalam seminggu. Variabel pengukuran penelitian ini adalah gula darah, HbA1c, kadar lemak, dan fleksibilitas. Hasil: rata-rata dan standar deviasi total subjek berdasarkan usia (63,00 ± 5,43 tahun), Berat Badan (67,76 ± 12,59kg), Tinggi Badan (154,29 ± 9,44 cm), dan indeks masa tubuh (28,40 ± 5,02 kg/m2 ). Hasil uji Paired T-Test gula darah harian pre-test dan post-test dengan hasil nilai thitung>ttabel (t-value=9,26), dengan siginifikansi <0,05 (p-value=0,000), HbA1c pre-test dan post-test dengan nilai thitung>ttabel (t-value=10,34), dengan siginifikansi <0,05 (pvalue=0,000), kadar lemak pre-test dan post-test dengan hasil nilai thitung>ttabel (tvalue=12,83), dengan nilai siginifikansi <0,05 (p-value=0,000), fleksibilitas pada pre-test dan post-test dengan hasil nilai thitung>ttabel (t-value=-13,67), dengan nilai siginifikansi <0,05 (p-value=0,000), hasil tersebut menunjukan adanya perbedaan antara pre-test dan post-test. Kesimpulan: Program latihan resistance exercise selama 20 menit dengan frekuensi 3 kali per minggu efektif menurunkan kadar gula darah, HbA1c, lemak tubuh secara signifikan dan dapat meningkatkan kemampuan fleksibilitas tubuh pada lansia penderita diabetes melitus dengan persentase penurunan gula darah sebesar 17,53%, HbA1c 18,81%, lemak 7,31%, dan peningkatan fleksibilitas sebesar 19,79%. Pengetesan sensitivitas insulin dan penelitian dengan intervensi yang lebih lama dibutuhkan dan monitoring secara berkelanjutan guna melihat perubahan jangka panjang yang terjadi.