13518077 Filbert Wijaya.pdf
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Mayoritas penyedia layanan transaksi e-wallet saat ini menggunakan sistem tersentralisasi, hal
ini menyebabkan kelemahan pada keutuhan data dari setiap transaksi dan aset yang dimiliki
oleh konsumen sehingga diperlukan sebuah sistem yang lebih aman dan tetap memiliki
throughput yang cukup tinggi. Sistem transaksi yang dikembangkan dapat melihat, melakukan
transfer, top-up saldo, dan melihat rekam-rekam transaksi yang telah dilakukan. Sebagai
tambahan, sistem memiliki fitur login, pendaftaran, dan menampilan kode QR.
Sistem tersentralisasi memiliki throughput yang tinggi dan biaya pengembangan yang rendah
baik dari biaya maupun waktu, tetapi aset maupun transaksi yang tersimpan dapat lebih rentan
diubah sehingga integritas data tidak tercapai dan tidak sesuai dengan peraturan Bank
Indonesia nomor 22/20/PBI/2020 tentang perlindungan konsumen. Integritas data tersebut
dapat dicapai dengan menggunakan sistem terdesentralisasi menggunakan blockchain karena
data yang tersimpan pada blockchain tidak dapat diubah.
Hyperledger Fabric dipilih sebagai teknologi blockchain dalam pembuatan sistem karena
teknologi tersebut memiliki didesain khusus untuk organisasi dan perusahaan sehingga
memiliki kinerja yang lebih baik dibanding Ethereum dan Ripple. Kinerja sistem secara umum
dapat dapat berjalan dengan baik meskipun memiliki throughput dan response time yang
kurang. Selain itu, sistem telah menangani masalah double spending dengan melakukan update
pada key yang sama meskipun terjadi key conflict.