Indonesia memiliki lahan sagu terluas di dunia. Namun limbah hasil pengolahan
sagu masih banyak ditemukan menumpuk di sekitar pabrik pengolahan sagu.
Penumpukan ampas sagu yang bersifat asam dapat menyebabkan pencemaran
lingkungan yang cukup serius. Padahal ampas sagu merupakan limbah alam yang
dapat ditemukan sepanjang tahun dan memiliki banyak potensi, terutama jika
dijadikan sebagai bahan siap pakai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
karakteristik ampas sagu melalui pengujian sifat fisik dan mekanik dengan
mengacu pada SNI 03-2105-2006. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah dengan metode eksperimen serta analisis perbandingan terhadap papan MDF
dan particle board. Pembuatan papan ampas sagu dilakukan dengan menggunakan
mesin tekan hidrolik dengan tekanan 2,3 MPa dan dikeringkan dengan suhu tidak
lebih dari 60oC. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah panel ampas sagu
termasuk ke dalam papan berkerapatan sedang dengan nilai kerapatan 0,71 gr/cm3
dalam kondisi kadar air 10%. Nilai keteguhan tarik tegak lurus permukaan papan
ampas sagu adalah 7,31 kfg/cm2, lebih tinggi dari standar SNI 03-2105-2006 yang
bernilai 1,5 kfg/cm2. Dibandingkan dengan MDF dan particle board, panel ampas
sagu juga dapat menyerap warna dengan baik dan mampu menampilkan warna yang
cerah setelah proses pewarnaan. Panel ampas sagu juga memiliki daya absorpsi
bunyi yang cukup baik serta mudah diukir sehingga memberikan potensi
pengembangan pemanfaatan material yang lebih luas. Dengan memberikan
berbagai ukuran tekanan yang berbeda saat pengempaan, dapat menghasilkan
beberapa variasi kerapatan (rendah, sedang, dan tinggi) sehingga memungkinkan
untuk digunakan dalam berbagai produk sesuai kebutuhan. Hasil penelitian ini
diharapkan dapat meningkatkan pemanfaatan limbah sagu dan memberikan nilai
tambah untuk masyarakat.