digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Indonesia memiliki lahan sagu terluas di dunia. Namun limbah hasil pengolahan sagu masih banyak ditemukan menumpuk di sekitar pabrik pengolahan sagu. Penumpukan ampas sagu yang bersifat asam dapat menyebabkan pencemaran lingkungan yang cukup serius. Padahal ampas sagu merupakan limbah alam yang dapat ditemukan sepanjang tahun dan memiliki banyak potensi, terutama jika dijadikan sebagai bahan siap pakai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik ampas sagu melalui pengujian sifat fisik dan mekanik dengan mengacu pada SNI 03-2105-2006. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode eksperimen serta analisis perbandingan terhadap papan MDF dan particle board. Pembuatan papan ampas sagu dilakukan dengan menggunakan mesin tekan hidrolik dengan tekanan 2,3 MPa dan dikeringkan dengan suhu tidak lebih dari 60oC. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah panel ampas sagu termasuk ke dalam papan berkerapatan sedang dengan nilai kerapatan 0,71 gr/cm3 dalam kondisi kadar air 10%. Nilai keteguhan tarik tegak lurus permukaan papan ampas sagu adalah 7,31 kfg/cm2, lebih tinggi dari standar SNI 03-2105-2006 yang bernilai 1,5 kfg/cm2. Dibandingkan dengan MDF dan particle board, panel ampas sagu juga dapat menyerap warna dengan baik dan mampu menampilkan warna yang cerah setelah proses pewarnaan. Panel ampas sagu juga memiliki daya absorpsi bunyi yang cukup baik serta mudah diukir sehingga memberikan potensi pengembangan pemanfaatan material yang lebih luas. Dengan memberikan berbagai ukuran tekanan yang berbeda saat pengempaan, dapat menghasilkan beberapa variasi kerapatan (rendah, sedang, dan tinggi) sehingga memungkinkan untuk digunakan dalam berbagai produk sesuai kebutuhan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pemanfaatan limbah sagu dan memberikan nilai tambah untuk masyarakat.