digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Bisma Dwibastyantoro
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Bisma Dwibastyantoro
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Bisma Dwibastyantoro
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Bisma Dwibastyantoro
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Bisma Dwibastyantoro
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 5 Bisma Dwibastyantoro
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Bisma Dwibastyantoro
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

Pandemi yang disebabkan Covid-19 dan kondisi geopolitik yang sedang tidak stabil mengakibatkan terjadinya disrupsi pada kondisi ekonomi global. Peristiwa-peristiwa tersebut menyebabkan banyak gangguan rantai pasok pada beberapa sektor industri dan berakibat pada memburuknya kondisi sektor tersebut. Akan tetapi, terdapat beberapa sektor yang justru mengalami keuntungan pada yang kondisi ekonomi global yang sedang tidak stabil. Salah satunya terjadi pada sektor mineral. Terjadi peningkatan dalam permintaan sumber daya mineral seperti batu bara, nikel, dan batu split mengakibatkan meningkatnya aktivitas operational di sektor tersebut. Menjadi bagian dari rantai pasok industri mineral, PT. BIRU ORANGE merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa pengiriman jalur laut. PT. BIRU ORANGE meggunakan kapal tugboat dan barge untuk memberikan jasanya kepada nasabah. Permintaan pasar yang tumbuh saceara pesat mengakibatkan perusahan-perusaham marine transport kesulitan memenuhi seluruh permintaan yang disbeabkan keterbatasan armada. Untuk memunih kebutuhan pasar PT. BIRU ORANGE berancana untuk menambah jumlah armada. Keputusan manajemen dalam mengakuisi satu set tugboat dan barge merupakan investasi yang siginifikan bagi perusahaan. Maka dibutuhkan kalulasi keungan dengan menggunakan metoda Capital Budgeting guna mendukung keputusan manejemen untuk proyek ekspansi tersebut. Atas dasar tersbut, riset ini mempunyai objektif adalah untuk menggunakan kalkulasi finansial untuk menentukan apakah proyek ekspansi tersbut menguntukan untuk perusahaan. Hasil riset menunjukan bahwa proyek ekspansi tersebut layak untuk dilakkukan, dengan menggunakan asumsi-asumsi dasar yang sudah di tentukan oleh manajemen perushaan. Di dalam asumsi-asumsi tersebut terdapt biaya investasi awal sebesar of Rp 40.500.000.000, pertumbuhan penjualan sebesear 8%,18 per tahun, asumsi durasi charter selama 30 hari kerja, dan masa manfaat aset selama 10 tahun. Proyek akan dilaksanakan pada tahun 2023. Selain itu, dari hasil sensitivity analysis dapat disimpulkan bahwa charter rate merupakan variable yang paling berpengaruh terhadap NPV proyek. Bedasarkan analisa, harga minimum charter adalah sebesar Rp 834.480.000/ bulan.