digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh sebuah permasalahan konsep pemberdayaan masyarakat yang ada di Kawasan Waduk Saguling dan koordinasi antar stakeholder terkait. Pendekatan CSR yang dilakukan oleh PT Indonesia Power Saguling POMU sebetulnya sudah cukup baik, namun shared value yang dihasilkan masih rendah terutama untuk Waduk Saguling dan PLTA itu sendiri. Hal ini disebabkan karena program pemberdayaan masyarakat tersebut bukan dilaksanakan di sepanjang DAS Citarum (Ring 1 Kawasan Sungai Citarum), tapi mayoritas program dilaksanakan di luar kawasan Waduk Saguling dan DAS Citarum. Selain itu, Program Pemberdayaan Masyarakat yang dilakukan saat ini hanya ditujukan untuk masyarakat, sehingga tidak mendukung langsung operasional dari PLTA Saguling dan kawasan waduk itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengintegrasikan program CSR dan stakeholder di kawasan Waduk Saguling sebagai bentuk kerjasama dalam pembangunan berkelanjutan. Peneliti menginisiasikannya dengan membuat model ecosystem shared value yang dapat diterapkan oleh seluruh pemangku kepentingan dalam ekosistem terkait untuk mengembalikan fungsi sungai citarum dan meningkatkan daya saing daerah, sehingga dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat di area sana. Peneliti juga menggunakan konsep pentahelix collaboration dan nature-based solution sebagai tools dalam mendukung pembuatan model ecosystem shared value. Peneliti menggunakan metode kualitatif, jenis penelitian tindakan (action research), dengan teknik pengumpulan data diskusi kelompok, wawancara mendalam, observasi, dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukan bahwa PT Indonesia Power Saguling POMU dan stakeholder terkait di Kawasan Waduk Saguling belum mengimplementasikan model ecosystem shared value dan masih mengadaptasikan model CSR yang lama (Filantropi). Sehingga Peneliti menginisiasikan model ecosystem shared value dengan rekomendasi porsi program sebesar 70% program pemberdayaan masyarakat di sepanjang DAS Citarum (Ring 1 area Sungai Citarum) dan 30% program di luar DAS Citarum (Filantropi). Hal ini dilakukan agar shared value yang diperoleh dapat meningkat dan sebagai pengaplikasian agenda bersama para stakeholder yaitu “Memulihkan fungsi Sungai Citarum”. Peneliti juga mengusulkan untuk mengadaptasikan CSR model innovation dengan konsep Business to Community kepada PT Indonesia Power Saguling POMU dan stakeholder terkait untuk merealisasikan Kawasan Desa Wisata di Kawasan Waduk Saguling.