
2023_TS_PP_Soraya Khaerunnisa_29121229_1-Abstrak (1).pdf
PUBLIC Open In Flip Book Yose Ali Rahman
PT Pertamina Retail adalah anak perusahaan dari PT Pertamina Niaga yang
mengoperasikan SPBU COCO milik Pertamina. Saat ini, kompetitor PT Pertamina
(Persero) semakin mengembangkan bisnis dan memperbanyak outletnya yang
kemudian menjadi suatu tantangan bagi PT Pertamina Retail kedepannya. Untuk
itu, PT Pertamina Retail selalu mengupgrade dan memperbaiki tampilan fasilitas
SPBU, memastikan fasilitas dapat berfungsi dengan baik sehingga pelanggan akan
merasa nyaman dan selalu mengisi kendaraan di SPBU COCO. Hal tersebut juga
dicantumkan dalam strategi perusahaan dan tercantum dalam program 5R
(Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin). Untuk mengakomodir strategi di atas, PT
Pertamina Retail juga mengalokasikan anggaran investasi untuk dapat
mengimplementasikan perbaikan/renovasi SPBU eksisting. Dalam
pelaksanaannya, seringkali terdapat gap yang menyebabkan PT Pertamina Retail
tidak dapat mencapai KPI sesuai target. Fungsi Technical sebagai fungsi
pelaksana dalam implementasi proyek anggaran investasi Non-Business
Development berperan penting dalam mengimplementasikan proyek tepat waktu.
Tujuan penelitian ini adalah menemukan akar masalah atas keterlambatan proyek
yang dihadapi PT Pertamina Retail dan menemukan solusi untuk menyelesaikan
permasalahan tersebut sehingga proyek dapat selesai tepat waktu dan KPI atas
investasi Non-Business Development tercapai. Untuk mencari permasalahan,
penelitian dilakukan di salah satu SPBU di area Jabodetabek dengan kriteria
tertentu dan metode interview akan dilakukan terhadap para stakeholder yang
berperan dalam proyek renovasi SPBU. Identifikasi permasalahan kemudian akan
dianalisa dengan metode Current Reality Tree untuk mendapatkan root cause.
Studi kasus dan tinjauan literatur dilakukan untuk menemukan teori yang dapat
menyelesaikan root cause. PMBOK, terutama pada bagian project schedule
management dan cost management serta teori Manajemen Operasi, yaitu Lean
Production yang digunakan untuk menganalisis kinerja proyek dan mencari solusi
dari permasalahan yang telah dirumuskan. Beberapa alternatif solusi akan
diidentifikasi berdasarkan root cause. Solusi terbaik akan dipilih berdasarkan
perhitungan AHP (Analytical Hierarchy Process) dengan kriteria dan rating hasil
kuesioner yang telah dikirimkan ke stakeholder. Rencana implementasi atas
alternatif solusi terbaik akan dijadikan rekomendasi untuk perusahaan.