digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

PT Pertamina Retail adalah anak perusahaan dari PT Pertamina Niaga yang mengoperasikan SPBU COCO milik Pertamina. Saat ini, kompetitor PT Pertamina (Persero) semakin mengembangkan bisnis dan memperbanyak outletnya yang kemudian menjadi suatu tantangan bagi PT Pertamina Retail kedepannya. Untuk itu, PT Pertamina Retail selalu mengupgrade dan memperbaiki tampilan fasilitas SPBU, memastikan fasilitas dapat berfungsi dengan baik sehingga pelanggan akan merasa nyaman dan selalu mengisi kendaraan di SPBU COCO. Hal tersebut juga dicantumkan dalam strategi perusahaan dan tercantum dalam program 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin). Untuk mengakomodir strategi di atas, PT Pertamina Retail juga mengalokasikan anggaran investasi untuk dapat mengimplementasikan perbaikan/renovasi SPBU eksisting. Dalam pelaksanaannya, seringkali terdapat gap yang menyebabkan PT Pertamina Retail tidak dapat mencapai KPI sesuai target. Fungsi Technical sebagai fungsi pelaksana dalam implementasi proyek anggaran investasi Non-Business Development berperan penting dalam mengimplementasikan proyek tepat waktu. Tujuan penelitian ini adalah menemukan akar masalah atas keterlambatan proyek yang dihadapi PT Pertamina Retail dan menemukan solusi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut sehingga proyek dapat selesai tepat waktu dan KPI atas investasi Non-Business Development tercapai. Untuk mencari permasalahan, penelitian dilakukan di salah satu SPBU di area Jabodetabek dengan kriteria tertentu dan metode interview akan dilakukan terhadap para stakeholder yang berperan dalam proyek renovasi SPBU. Identifikasi permasalahan kemudian akan dianalisa dengan metode Current Reality Tree untuk mendapatkan root cause. Studi kasus dan tinjauan literatur dilakukan untuk menemukan teori yang dapat menyelesaikan root cause. PMBOK, terutama pada bagian project schedule management dan cost management serta teori Manajemen Operasi, yaitu Lean Production yang digunakan untuk menganalisis kinerja proyek dan mencari solusi dari permasalahan yang telah dirumuskan. Beberapa alternatif solusi akan diidentifikasi berdasarkan root cause. Solusi terbaik akan dipilih berdasarkan perhitungan AHP (Analytical Hierarchy Process) dengan kriteria dan rating hasil kuesioner yang telah dikirimkan ke stakeholder. Rencana implementasi atas alternatif solusi terbaik akan dijadikan rekomendasi untuk perusahaan.