digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800









2023_TS_PP_AYANG_KHAIRUNNISA _LAMPIRAN.pdf
Terbatas  sarnya
» Gedung UPT Perpustakaan

Nagari Tuo Pariangan merupakan suatu kawasan di Sumatera Barat yang tergolong masih mempertahankan adat budaya Minangkabau. Kawasan ini dipercayai sebagai tempat dimulainya peradaban Minangkabau. Kepercayaan tersebut didukung dengan bukti-bukti sejarah yang ada di kawasan ini. Kondisi Geografis yang unik menjadi nilai tambah bagi Nagari Tuo Pariangan untuk menjadi salah satu primadona destinasi pariwisata di Kabupaten Tanah Datar, sehingga pemerintah setempat menjadikan Nagari Tuo Pariangan sebagai salah satu destinasi pariwisata unggulan. Pengelolaan terhadap aspek budaya, sejarah serta alam di kawasan ini bertumpu pada pengelolaan pariwisata berbasis masyarakat, dimana pengelolanya ialah masyarakat setempat. Pariwisata berbasis masyarakat di Nagari Tuo Pariangan pada tahun 2022 mendapat apresiasi positif dari Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, yakni dinobatkan sebagai pemenang utama dalam Anugrah Desa Wisata Indonesia (ADWI) dalam kategori Desa Wisata Berkembang. Pada tahun 2012, Nagari Tuo Pariangan juga dinobatkan sebagai salah satu desa terindah di dunia yang dimuat dalam dalam suatu situs online Amerika yaitu budget travel. Dengan adanya prestasi-prestasi yang diperoleh Nagari Tuo Pariangan, tentunya pengelolaan terhadap pariwisata dan masyarakat di kawasan tersebut menjadi suatu hal yang perlu dipelajari serta diteliti tentang sejauh mana pengelolaan pariwisata di kawasan tersebut yang nantinya dapat memunculkan kelebihan yang dapat menjadi contoh bagi kawasan lain serta kekurangan yang menjadi suatu masukan untuk pengoptimalkan pariwisata di Nagari Tuo Pariangan. Penelitian terhadap aspek tersebut dapat menggunakan pendekatan kualitatif dengan sumber data yang diperoleh secara langsung melalui observasi serta dokumen-dokumen yang ada di kawasan tersebut dan informan-informan potensial yang mampu menjelaskan secara detail mengenai informasi penting terkait perkembangan pariwisata yang dibutuhkan berdasarkan indikator tahapan perkembangan pariwisata berbasis masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian, perkembangan pariwisata berbasis masyarakat di Nagari Tuo Pariangan sudah tergolong maju, hal ini di peroleh dari penilaian terhadap masing-masing tahapan dalam suatu proses implementasi pariwisata berbasis masyarakat pada suatu kawasan wisata. Tahapan tersebuat terbagi menjadi dua bagian, yakni tahapan berkembang yang terdiri empat tahap, dan tahapan maju yang terdiri dari 5 tahap. Dari semua tahapan yang ada, Monitoring dan evaluasi merupakan tahap yang belum diterapkan