digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Rafif Andyka Dzulfiqar
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 1 Rafif Andyka Dzulfiqar
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 2 Rafif Andyka Dzulfiqar
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 3 Rafif Andyka Dzulfiqar
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 4 Rafif Andyka Dzulfiqar
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 5 Rafif Andyka Dzulfiqar
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 6 Rafif Andyka Dzulfiqar
PUBLIC Yoninur Almira

DAFTAR Rafif Andyka Dzulfiqar
PUBLIC Yoninur Almira


Berjejaring adalah aspek kapasitas komunitas yang memiliki peranan penting dalam pengembangan pariwisata berbasis masyarakat. Dalam mengembangkan desa wisata, perilaku yang dilakukan komunitas untuk membangun dan memelihara jaringan merupakan hal yang penting untuk dibahas sebelum tahap pengembangan pariwisata melangkah lebih jauh. Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari kapasitas komunitas pariwisata berbasis masyarakat terkait dengan upaya berjejaring di Desa Lebakmuncang dan Desa Cinunuk. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Data primer yang didapatkan berasal dari hasil wawancara beberapa informan kunci yang terlibat sebagai anggota komunitas pariwisata. Sedangkan data sekunder yang digunakan diantaranya kumpulan kajian literatur, data instansi, laporan organisasi komunitas desa wisata, dan beberapa berita dari media. Metode untuk menganalisa hasil menggunakan analisis isi (content analysis). Hasil dari penelitian adalah berupa perbandingan karakteristik kapasitas komunitas antara Desa Lebakmuncang yang berbasis agroedukasi dan Desa Cinunuk yang berbasis wisata budaya mengenai berjejaring. Dari hasil identifikasi peran komunitas pariwisata berbasis masyarakat dalam membangun jaringan, kedua desa ini sudah memiliki peranperan yang memiliki nilai berjejaring serta relevan dengan komunitas yaitu perannya sebagai mentor, negosiator, dan mediator. Namun peran-peran tersebut belum begitu optimal, karena jaringan yang mereka miliki belum efektif dan efisien dalam hal kerjasama, tindak kolektif, dan kolaborasi dengan aktor lain. Sedangkan identifikasi faktor-faktor yang menjadikan komunitas melakukan berjejaring diketahui bahwa faktor sharing benefit adalah faktor yang paling berpengaruh (driving factor) pada komunitas di kedua desa dalam melakukan berjejaring. Sehingga secara umum, komunitas akan melakukan berjejaring jika adanya manfaat secara finansial dan/atau non-finansial (berupa fasilitas, infrastruktur, dan lainnya). Beberapa rekomendasi untuk meningkatkan kapasitas komunitas pun disertakan sebagai upaya yang solutif agar menjadi organisasi yang kapabel dan berkelanjutan