ABSTRAK Dwi Abriansya Alimuddin.pdf
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Metode gayaberat merupakan salah satu metode geofisika yang digunakan untuk
mengetahui kondisi bawah permukaan. Salah satu teknik pemodelan yang
digunakan pada metode gayaberat adalah pemodelan ke depan (forward modeling)
dengan pendekatan body poligon. Pemodelan ke depan dengan pendekatan body
poligon ada dua yaitu pendekatan body poligon 2D dan pendekatan body poligon
2.5D. Perbedaan kedua pendekatan adalah pada pendekatan 2D diasumsikan bahwa
panjang strike tak hingga sedangkan pada pendekatan 2.5D panjang strike
berhingga. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh strike pada hasil
anomali gayaberat dengan membandingkan kedua pendekatan ini. Program
pemodelan divalidasi menggunakan perangkat lunak FastGrav dan ModelVision.
Program pemodelan diuji coba menggunakan beberapa bentuk geologi. Program
pemodelan 2D tervalidasi dengan selisih maksimum sebesar -2.9 x 10-2 µGal dan
nilai rata-rata selisih sebesar -5.7 x 10-2 µGal. Program pemodelan 2.5D tervalidasi
dengan selisih maksimum sebesar 2.5 x 10-1 µGal dan nilai rata-rata selisih sebesar
1.8 x 10-1 µGal. Kemudian program diterapkan ke daerah Kabupaten Luwu. Hasil
penerapan program pemodelan 2.5D dengan strike permukaan dan strike sintetik 5
kilometer pada daerah Kabupaten Luwu memiliki perbedaan yang cukup besar,
dengan nilai selisih maksimumnya sebesar 1297.7 µGal dan rata-rata selisih sebesar
908.8 µGal. Perbedaan hasil perhitungan terjadi akibat perbedaan masukan panjang
strike sehingga ukuran body poligon dengan strike permukaan lebih besar
dibanding pada ukuran body poligon dengan strike sintetik.