digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pandemi Covid-19 merupakan peristiwa yang membawa dampak signifikan bagi seluruh negara di Dunia, peristiwa ini memberikan dampak yang sangat signifikan pada pertumbuhan perekonomian. Pembatasan aktivitas di luar ruangan guna mengurangi jumlah masyarakat terpapar Covid-19 menyebabkan industri mengalami penurunan produktivitas. Salah satu industri terdampak adalah migas, di mana pada tahun 2020 jumlah konsumsi migas menurun drastis akibat dari pembatasan aktvitas di luar ruangan, menurut data konsumsi migas paling banyak diperuntukan untuk transportasi. Sementara itu tahun 2021 merupakan awal dari pemulihan perekonomian, di mana permintaan migas mulai menunjukkan peningkatan, ini menjadi salah satu sinyal positif bagi industi migas. Permintaan migas diprediksi akan terus meningkat hingga tahun 2045, ini menjadi sebuah peluang bagi industri migas untuk meningkatkan produksinya, termasuk Pertamina Hulu Energi (PHE). Sementara itu, PHE tengah menggencarkan proyeknya untuk mencapai target 1 juta BOPD dan 12 ribu MMSCFD di 2030, namun untuk mencapai target tersebut PHE memerlukan dana dalam jumlah yang besar untuk melakukan kegiatan produksi migas. Dana yang digunakan PHE sebagian besar berasal dari dana internal dan perusahaan induk, namun Pertamina juga membutuhkan dan yang besar untuk mengembangkan anak perusahaanya yang lain. Sehingga selain menggunakan dana internal dan pinjaman dari pihak ketiga untuk pendaannya PHE pada tahun 2023 akan mencari sumber pendanaan dengan menawarkan sahammnya kepada publik atau Initial Public Offering (IPO). Penelitian ini bertujuan untuk menghitung intrinsik value dengan menggunakan metode DCF serta untuk mencari tahu apakah PHE memiliki kemampuan untuk IPO. Pada penelitian ini juga dilakukan analisis eksternal dengan menggunakan PEST analysis dan Michael Five P analysis sementara untuk internal analisis menggunakan finansial ratio dan kemudian kedua analisis tersebut akan digunakan untuk membuat SWOT analisis sebagai pertimbangan untuk membangun rekomendasi. Nilai intrinsik PHE adalah sebesar IDR 5.091 / lembar saham, berdasarkan hasil uji sensitivitas diketahui bahwa nilai intrinsic value PHE lebih sensitive terhadap COGS, di mana makin tinggi biaya yang dibebankan untuk COGS maka makin kecil pula keuntungan yang diperoleh. Perbandingan equity value lebih besar 1,9 x dibandingkan total ekuitasnya, menunjukkan kemampuan PHE untuk melakukan IPO, hal ini juga didukung oleh analisis eksternal dan internal PHE memiliki peluang untuk terus mengembangkan lini bisnisnya, ini dikarenakan permintaan diprediksi akan terus meningkat, selain itu kondisi geopolitik seperti kebijakan Rusia untuk melakukan pemangkasan ekspor migas. Disisi lain tantangan terbesar adalah kebutuhan modal yang besar, karena itu IPO dapat menjadi salah satu sumber permodalan bagi PHE.