ABSTRAK Sophia Fadhila Albany Tanjung
PUBLIC Dewi Supryati COVER Sophia Fadhila Albany Tanjung
PUBLIC Dewi Supryati BAB1 Sophia Fadhila Albany Tanjung
PUBLIC Dewi Supryati BAB2 Sophia Fadhila Albany Tanjung
PUBLIC Dewi Supryati BAB3 Sophia Fadhila Albany Tanjung
PUBLIC Dewi Supryati BAB4 Sophia Fadhila Albany Tanjung
PUBLIC Dewi Supryati BAB5 Sophia Fadhila Albany Tanjung
PUBLIC Dewi Supryati BAB6 Sophia Fadhila Albany Tanjung
PUBLIC Dewi Supryati BAB7 Sophia Fadhila Albany Tanjung
PUBLIC Dewi Supryati 2023 TS SOPHIA FADHILA ALBANY TANJUNG 1-BAB8.pdf
PUBLIC Dewi Supryati PUSTAKA Sophia Fadhila Albany Tanjung
PUBLIC Dewi Supryati
Organisasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), memegang peranan
penting dalam perekonomian Indonesia. Walaupun jumlah UMKM mendominasi
jumlah usaha yang ada di Indonesia, kontribusi UMKM dalam ekspor bidang non
migas masih tergolong rendah. Oleh karena itu, pemerintah berusaha meningkatkan
kontribusi ekspor UMKM melalui beberapa sektor yang dianggap potensial, salah
satunya yaitu industri fesyen. Sayangnya, UMKM menghadapi berbagai
ketidakpastian yang mengancam keberlangsungan hidup dan pertumbuhan
UMKM. Berbagai ketidakpastian ini dapat menjadi pemicu munculnya risiko bagi
organisasi UMKM. Dalam penelitian ini, risiko diartikan sebagai sebuah kejadian
yang bila terjadi dapat berdampak pada kegagalan upaya organisasi mencapai
tujuannya. Proses bisnis manajemen risiko yang efektif dapat membantu UMKM
untuk bertahan dan tumbuh secara berkelanjutan.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses bisnis manajemen risiko
berdasarkan tahap pertumbuhan organisasi dan strategi bisnis pada UMKM bidang
fesyen. Model penelitian dikembangkan dengan mengidentifikasi praktik proses
bisnis manajemen risiko, yang meliputi kelengkapan proses bisnis manajemen
risiko dan tingkat maturitas proses bisnis manajemen risiko. Penelitian dilakukan
dengan menggunakan metode studi kasus pada tiga perusahaan UMKM bidang
fesyen. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara mendalam,
studi dokumen, dan observasi lapangan. Pengolahan data dilakukan dengan
menggunakan metode thematic analysis dan cross-case analysis.
Berdasarkan studi kasus terhadap tiga perusahaan UMKM bidang fesyen, dapat
disimpulkan bahwa organisasi UMKM bidang fesyen memiliki tahap pertumbuhan
yang berbeda-beda. Dua di antara perusahaan berada pada tahap Growth dan satu
perusahaan berada pada tahap Expansion. Selain itu, strategi bisnis yang diadopsi
oleh perusahaan UMKM bidang fesyen berbeda-beda, dua di antara obyek
penelitian mengadopsi strategi Analyzer dan satu perusahaan mengadopsi strategi
bisnis Defender.
Berdasarkan temuan penelitian, didapatkan hasil bahwa tahap pertumbuhan
organisasi yang sama akan menghasilkan kelengkapan proses bisnis manajemen
risiko dan tingkat maturitas proses bisnis manajemen risiko yang sama. Strategi
bisnis yang sama menunjukkan kelengkapan proses bisnis manajemen risiko dan
tingkat maturitas proses bisnis manajemen risiko yang berbeda. Maka dapat
disimpulkan bahwa tahap pertumbuhan organisasi berdampak pada praktik proses
bisnis manajemen risiko, yang ditunjukkan melalui kelengkapan proses bisnis
manajemen risiko dan tingkat maturitas proses bisnis manajemen risiko.
Peningkatan tahap pertumbuhan organisasi, sejalan dengan tingkat kelengkapan
proses bisnis manajemen risiko dan tingkat maturitas proses bisnis manajemen
risiko. Semakin tinggi tahap pertumbuhan, maka sumber daya yang dimiliki
semakin lengkap sehingga memungkinkan proses bisnis manajemen risiko
dilakukan lebih baik dari segi kelengkapan proses maupun dari tingkat maturitas.
Tahap pertumbuhan organisasi menunjukkan perbedaan strategi mitigasi risiko.
Pada tahap Growth, strategi mitigasi risiko yang digunakan yaitu mengurangi
risiko, menerima risiko dan transfer risiko, dengan pendekatan reaktif. Strategi
reaktif bertujuan untuk mengurangi dampak risiko ketika risiko telah terjadi. Pada
tahap pertumbuhan yang lebih matang (Expansion), strategi mitigasi risiko yang
digunakan yaitu mengurangi risiko, menerima risiko dan transfer risiko, namun
dengan menggunakan pendekatan proaktif. Strategi proaktif bertujuan mencegah
terjadinya risiko sebelum risiko terjadi.