digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Hasina Nabilla Nur
PUBLIC Dwi Ary Fuziastuti

Peningkatan jumlah kasus penderita penyakit kritis yang terus bertambah, memiliki dampak pada permintaan produk asuransi penyakit kritis yang juga ikut tumbuh. Salah satu metode yang digunakan dalam pemodelan asuransi penyakit kritis melalui pendekatan probabilistik dengan model multi status Rantai Markov waktu kontinu. Model ini dapat menggambarkan secara jelas mengenai proses transisi keadaan kesehatan individu guna menentukan premi yang sesuai dengan risiko kesehatan individu. Model multi status berhubungan dengan estimasi intensitas serta peluang transisi keadaan yang mungkin terjadi dengan memanfaatkan sifat markovian. Tingkat premi dipengaruhi oleh peluang transisi, intensitas transisi, dan suku bunga. Pengembangan model tingkat premi asuransi penyakit kritis mengalami hambatan akibat keterbatasan data. Data prevalensi lebih mudah didapatkan berguna dalam menentukan intensitas transisi ke keadaan sakit. Laju mortalitas dari keadaan sehat dan keadaan sakit dimodelkan dengan fungsi mortalitas Gompertz- Makeham(0,2). Model ini sangat cocok pada data yang terbatas. Peluang transisi dapat diestimasi dengan memanfaatkan laju transisi yang telah diperoleh. Tulisan ini memberikan hasil perhitungan tingkat premi dengan menggunakan polis Stand Alone dan Acceleration Benefit. Acceleration Benefit memiliki tingkat premi yang lebih tinggi sebesar tiga kali untuk Laki-laki dan dua belas kali untuk Perempuan dibandingkan dengan polis Stand Alone. Wajar akibat ada manfaat tambahan dalam kondisi kematian akibat lainnyaa. Perbedaan tingkat premi juga dihasilkan antara suku bunga konstan dan stokastik, diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi perusahaan asuransi dalam menetapkan preminya.