digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penelitian ini menganalisis kendala dalam proses rantai pasok industri unggas di Jawa Barat, Indonesia. Selama proses hulu, tingkat kematian ayam kerap melebihi 5% akibat beberapa faktor termasuk kepadatan pemeliharaan. Masalah lain yang teridentifikasi yang mempengaruhi proses hulu adalah ketidakmampuan peternak skala kecil untuk memperoleh stok indukan ayam (Grand Parent Stock/GPS) mereka sendiri karena mereka tetap bergantung pada pasokan dari perusahaan besar, yang menyebabkan ketidakefisienan dan peningkatan biaya produksi. Sementara itu, dalam proses hilir, kurangnya sistem rantai pasokan dingin dan kapasitas penyimpanan yang memadai menyajikan tantangan lain terkait daya tahan produk. Implementasi teknologi dan kebijakan menjadi salah satu solusi yang diterapkan untuk mengatasi masalah-masalah ini. Penelitian ini mengadopsi metodologi “soft system methodology/SSM” untuk mengidentifikasi masalah- masalah yang dihadapi pelaku rantai pasokan unggas di Jawa Barat. Data dikumpulkan melalui wawancara dan FGD dengan pemerintah dan pelaku rantai pasokan unggas seperti pemilik rumah potong hewan dan peternak unggas. Berdasarkan masalah-masalah yang teridentifikasi, kami mengusulkan model konseptual yang menyoroti faktor-faktor yang mengoptimalkan rantai pasokan unggas. Kami juga mensimulasikan model yang diusulkan untuk mengetahui bagaimana teknologi dan kebijakan mempengaruhi proses produksi menggunakan sistem dinamis (system dynamics/SD). Simulasi menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pasokan yang signifikan jika kedua teknologi dan kebijakan diimplementasikan dalam sistem. Penelitian ini berkontribusi pada pengetahuan teoritis dengan mengamati hasil implementasi teknologi dan kebijakan dalam rantai pasokan makanan unggas. Para manajer juga dapat mendapatkan manfaat dari penelitian ini dengan berinvestasi dalam teknologi untuk meningkatkan produktivitas.