digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


BAB 1 Ayu Rahmawati
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Ayu Rahmawati
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Ayu Rahmawati
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Ayu Rahmawati
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 5 Ayu Rahmawati
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Ayu Rahmawati
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

Candra Remaja Batik adalah sebuah produsen kain batik tradisional yang berpusat di Kota Yogyakarta. Didirikan pada tahun 1960, Candra Remaja Batik telah memproduksi kain batik klasik khas Yogyakarta yang umum dikenal dengan ‘batik halus’ untuk keperluan Keraton dan beberapa butik batik ternama di daerah Yogyakarta. Meskti telah bertahan selama puluhan tahun, pendapatan Batik Candra Remaja yang berasal dari penjualan kain batik kepada pelanggan tetap mereka telah mengalami penurunan selama kurun waktu sepuluh tahun terakhir. Terlebih lagi, pandemic COVID-19 yang melanda memperburuk keadaan dengan banyaknya butik batik di Yogyakarta sebagai target pelanggan Batik Candra Remaja mengalami kebangkrutan disebabkan karena buruknya iklim usaha. Hal ini mendorong pertanyaan bagi penulis akan apakah value yang ditawarkan oleh Batik Candra Remaja melalui berbagai penawaran mereka masih relevan dengan pasar dan value apa yang dapat ditawarkan oleh perusahaan dalam bentuk baru tidak hanya untuk mempertahankan customer base mereka tapi juga untuk menarik pelanggan baru. Sehubungan dengan hal tersebut, studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi kondisi bisnis melalui berbagai faktor, baik lingkungan internal bisnis maupun lingkungan ekternal bisnis yang dapat mempengaruhi keberlangsungan bisnis dari Batik Candra Remaja. Dalam menganalisa situasi ini, penelitian ini menggabungkan metode kualitatif dan kuantitatif dengan menggunakan kerangka Business Model Canvas (BMC) beserta dengan kerangka business model environmentnya, metode analytical hierarchy process (AHP), analisis konten, SWOT analisis, dan analisis four actions framework. Data primer yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh melaui interview dan kuesioner yang disebarkan kepada 20 butik batik yang tersebar di Daerah Istimewa Yogyakarta. Sementara itu, data sekunder diperoleh dari artikel berita dan publikasi. Hasil studi ini menunjukkan perlunya penyesuaian pada mayoritas komponen dari business model canvas Batik Candra Remaja, dari value proposition, value creation and delivery, hingga bagaimana perusahaan memperoleh value dari customers. Berdasarkan hasil analisis AHP, value proposition baru diajukan dan digunakan sebagai dasar dalam pengajuan penyesuaian aspek-aspek lainnya dalam BMC. Pengembangan produk juga dirasa perlu bagi perusahaan terutama terkait variasi desain motif batik dan warna.