digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Saat ini, manajemen kinerja dalam pelaksanaan proyek di Perusahaan diukur berdasarkan strategi dan proses bagaimana mencapai target berdasarkan pedoman teknis. Pengambilan keputusan yang kritis sebagian besar tergantung kepada pengalaman pihak manajemen. Posisi Perusahaan sebagai bagian dari Badan Usaha Milik Negara di Indonesia, mendapatkan ekspektasi tinggi dari para pemangku kepentingan. Kompleksitas bisnis tersebut membuat pengembangan Sistem Manajemen Kinerja (SMK) dalam proyek minyak dan gas di Perusahaan menjadi hal penting sebagai dasar dan pedoman untuk mengatasi permasalahan tersebut. Tugas akhir ini bertujuan untuk merancang SMK yang tepat dan mengidentifikasi Indikator Kinerja Utama (KPI) yang penting untuk dapat diterapkan dalam pelaksanaan proyek minyak dan gas di Perusahaan. Perancanaannya dikembangkan berdasarkan literatur spesifik, yaitu Performance Prism dan pengalaman proyek sebelumnya, yang menguraikan berbagai sudut pandang para pemangku kepentingan, yang dikombinasikan dengan proses penurunan ke beberapa tingkatan karyawan dan mempresentasikan keterkaitannya menggunakan rasio pembobotan. Kuesioner ditujukan kepada para pemangku kepentingan yang terlibat dalam pelaksanaan proyek. Terdapat 31 responden yang memilih 90 KPI dan memberikan penilaian terhadap manajemen kinerja yang berjalan saat ini. Rasio pembobotan pada kriteria, subkriteria dan KPI yang ditetapkan, dihitung menggunakan Analytical Hierarchy Process. Sistem penilaian dilakukan dengan menggunakan Objective Matrix dan Traffic Light System untuk mengevaluasi kinerja. Hasil dari tugas akhir ini memberikan total 61 KPI sebagai indikator utama yang berguna untuk merancang SMK. KPI tersebut akan diimplementasikan mulai dari tahap awal proyek baru maupun proyek yang sedang berjalan di Perusahaan. Proses perbandingan terhadap sesama anak perusahaan dalam satu induk perusahaan diperlukan, untuk mengidentifikasi KPI yang terbaik