COVER Erik Agus Sandi T
PUBLIC Latifa Noor ABSTRAK Erik Agus Sandi T
PUBLIC Latifa Noor BAB1 Erik Agus Sandi T
PUBLIC Latifa Noor BAB2 Erik Agus Sandi T
PUBLIC Latifa Noor BAB3 Erik Agus Sandi T
PUBLIC Latifa Noor BAB4 Erik Agus Sandi T
PUBLIC Latifa Noor BAB5 Erik Agus Sandi T
PUBLIC Latifa Noor PUSTAKA Erik Agus Sandi T
PUBLIC Latifa Noor
Korosi merupakan penurunan kualitas logam akibat kontak langsung dengan
lingkungan korosif yang juga dapat dinduksi oleh mikroorganisme. Dalam industri
minyak bumi dan gas alam, minyak mentah dan gas alam basah dialirkan lewat pipa
baja karbon dari sumur pemboran ke tempat pengolahannya. Pengendalian korosi
pada bagian permukaan dalam pipa baja karbon dilakukan dengan penambahan
inhibitor korosi secara kontinu. Inhibitor korosi yang banyak digunakan berupa
senyawa organik yang mengandung unsur N, S dan O pada molekulnya yang
berperan sebagai jangkar pengikatnya pada permukaan logam. Senyawa penicillin
dan turunannya dikenal sebagai antibiotik, memiliki ketiga unsur tersebut pada
molekulnya sehingga dapat teradsorpsi kuat di permukaan baja karbon. Penelitian ini
menggunakan amoksisilin dan ampisilin sebagai inhibitor korosi. Uji daya inhibisi
korosi baja karbon di lingkungan NaCl 1% jenuh CO2 dilakukan dengan metode
pengurangan berat (corrosion wheel test), metoda spektroskopi impedansi
elektrokimia (EIS) dan metode Tafel dengan variasi suhu dan konsentrasi inhibitor.
Hasil uji daya inhibisi korosi senyawa turunan penicillin tersebut pada suhu 55 0C,
10 ppm amoksisilin menghasilkan daya inhibisi tertinggi dengan efisiensi inhibisi
sebesar 83,00 %