Penyakit hawar daun bakteri (HDB) pada tanaman padi yang disebabkan oleh bakteri Xanthomonas oryzae pv. oryzae (Xoo) dapat menyerang semua fase pertumbuhan padi dan menyebabkan kerugian hasil hingga 40%. Penyakit HDB dapat diatasi dengan penggunaan zat antibakteri yang bersifat nontoksik dan dapat terbiodegradasi. Salah satu zat antibakteri alternatif adalah carbon dots (c-dots). Penelitian ini berfokus pada sintesis c-dots dari residu biomassa tangkai tandan pisang sebagai material antibakteri. C-dots disintesis dengan metode microwave dan hidrotermal. Citra Transmission Electron Microscopy (TEM) menunjukkan c-dots berhasil disintesis dengan bentuk spherical dan ukuran partikel berada pada rentang 1,7 nm hingga 6 nm. Hasil pola difraksi menunjukkan c-dots yang dihasilkan memiliki struktur poli-nanokristalin dengan lebar celah kisi berada pada rentang 0,105 nm dan 0,109 nm. Sifat fotoluminensi c-dots dievaluasi dengan penyinaran sinar UV dengan panjang gelombang eksitasi 420 nm, menghasilkan panjang gelombang emisi 519-520 nm. Pendaran yang dihasilkan berwarna hijau kebiruan. Analisis gugus fungsi dengan Fourier Transform Infra-Red (FTIR) menunjukkan c-dots memiliki gugus fungsi O-H pada 3415 nm-1, C-H pada 2960 nm-1 dan C=O pada 1634 nm-1. Sifat antibakteri c-dots dievaluasi dengan metode Angka Lempeng Total (ALT). C-dots menunjukkan pengurangan koloni bakteri hingga 95%. C-dots yang disintesis dengan metode hidrotermal memiliki sifat antibakteri yang lebih baik dibandingkan dengan c-dots hasil microwave. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa c-dots berpotensi untuk digunakan sebagai zat antibakteri alternatif untuk mengatasi penyakit HDB.