digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Ivony Hari
PUBLIC Irwan Sofiyan

Penyakit hawar daun bakteri (HDB) pada tanaman padi yang disebabkan oleh bakteri Xanthomonas oryzae pv. oryzae (Xoo) dapat menyerang semua fase pertumbuhan padi dan menyebabkan kerugian hasil hingga 40%. Penyakit HDB dapat diatasi dengan penggunaan zat antibakteri yang bersifat nontoksik dan dapat terbiodegradasi. Salah satu zat antibakteri alternatif adalah carbon dots (c-dots). Penelitian ini berfokus pada sintesis c-dots dari residu biomassa tangkai tandan pisang sebagai material antibakteri. C-dots disintesis dengan metode microwave dan hidrotermal. Citra Transmission Electron Microscopy (TEM) menunjukkan c-dots berhasil disintesis dengan bentuk spherical dan ukuran partikel berada pada rentang 1,7 nm hingga 6 nm. Hasil pola difraksi menunjukkan c-dots yang dihasilkan memiliki struktur poli-nanokristalin dengan lebar celah kisi berada pada rentang 0,105 nm dan 0,109 nm. Sifat fotoluminensi c-dots dievaluasi dengan penyinaran sinar UV dengan panjang gelombang eksitasi 420 nm, menghasilkan panjang gelombang emisi 519-520 nm. Pendaran yang dihasilkan berwarna hijau kebiruan. Analisis gugus fungsi dengan Fourier Transform Infra-Red (FTIR) menunjukkan c-dots memiliki gugus fungsi O-H pada 3415 nm-1, C-H pada 2960 nm-1 dan C=O pada 1634 nm-1. Sifat antibakteri c-dots dievaluasi dengan metode Angka Lempeng Total (ALT). C-dots menunjukkan pengurangan koloni bakteri hingga 95%. C-dots yang disintesis dengan metode hidrotermal memiliki sifat antibakteri yang lebih baik dibandingkan dengan c-dots hasil microwave. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa c-dots berpotensi untuk digunakan sebagai zat antibakteri alternatif untuk mengatasi penyakit HDB.