digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Faiz Auliya Ramadhan
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Faiz Auliya Ramadhan
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Faiz Auliya Ramadhan
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Faiz Auliya Ramadhan
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Faiz Auliya Ramadhan
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 5 Faiz Auliya Ramadhan
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Faiz Auliya Ramadhan
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

Dalam beberapa dekade terakhir telah terjadi peningkatan yang signifikan dalam jumlah perusahaan waralaba di seluruh dunia. Waralaba merupakan salah satu bentuk usaha yang berkembang pesat di dunia dan berguna untuk kajian di bidang kewirausahaan karena berperan penting dalam mendukung pembangunan ekonomi dengan membuka lapangan kerja, mendorong tumbuhnya kewirausahaan, dan meningkatkan taraf hidup. Antara periode tahun 2000 hingga 2004, Indonesia memiliki jumlah pertumbuhan bisnis waralaba lokal yang signifikan sekitar 60% dan 27,35% untuk bisnis waralaba asing yang memiliki pertumbuhan negatif pada tahun 2003. Meski dalam situasi pandemi Covid-19, industri Franchise masih tumbuh 3%. Saat ini terdapat 93.372 gerai industri waralaba di Indonesia. Dengan data tersebut, total pendapatan melalui industri waralaba mencapai sekitar Rp 54,4 miliar. Namun seiring berkembangnya bisnis waralaba di Indonesia, pemerintah mengatur sistem waralaba dalam pasal 4 ayat (1) UU No. 42 tahun 2007 yang mengatur bahwa: Waralaba dilakukan berdasarkan perjanjian tertulis antara pemberi waralaba dan penerima waralaba dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan di Indonesia. Namun penelitian ini membahas tentang rencana pengembangan Edelwosh Laundry sebagai perusahaan rintisan melalui sistem waralaba. Pemilihan sistem waralaba sebagai salah satu strategi bisnis untuk mengembangkan perusahaan karena waralaba diharapkan menawarkan kinerja keuangan yang lebih baik, lingkungan kerja yang lebih mendukung, dan/atau potensi kelangsungan hidup yang lebih baik daripada bentuk organisasi lainnya Kurangnya pengetahuan dalam membuat strategi waralaba membuat penulis menempatkan beberapa perusahaan yang telah sukses menggunakan strategi waralaba seperti Shoes & Care, Kolega Barbershop, dan Joss Laundry sebagai perusahaan benchmark. Ketiga perusahaan benchmark ini fokus pada perusahaan bisnis jasa. Jadi, tidak akan ada faktor yang sangat berbeda dari internal dan eksternal yang mempengaruhi hasilnya. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk memilih strategi waralaba yang cocok untuk Edelwosh Laundry dari perusahaan benchmark. Basis pengetahuan untuk membuat strategi waralaba adalah dari proses bisnis. Proses bisnis waralaba yang digunakan dalam tugas akhir ini terdiri dari pembuatan sistem bisnis, rencana pemasaran waralaba, dokumen legalitas, pendukung franchisee, dan pengelolaan sistem. Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan wawancara sebagai metode pengumpulan data kualitatif. Dengan memilih kualitatif penulis akan mengumpulkan data strategi franchise resource company melalui proses bisnis yang lebih detail. Wawancara dilakukan kepada dewan direksi perusahaan. Data menjadi sasaran analisis komparatif dalam kasus dan lintas kasus. Strategi bisnis yang berbeda memiliki efek yang berbeda pada hasil, seperti yang dirasakan oleh franchisor dan franchisee. Analisis mengungkapkan bagaimana masing-masing perusahaan memiliki strategi masing-masing mulai dari menarik orang untuk menjadi franchisee, mendukung franchisee, hingga mengontrol sistem. Analisis tersebut menghasilkan kombinasi strategi waralaba bisnis dari 3 perusahaan benchmark yang telah disesuaikan dengan faktor internal dan eksternal Edelwosh Laundry.