Nanoselulosa bakteri (bacterial nanocellulose, BNC) adalah material biopolimer
berupa selulosa murni yang disintesis oleh mikroba seperti bakteri asam asetat.
BNC memiliki karakteristik yang unik, antara lain memiliki porositas dan
kemampuan menyerap air dengan baik, diameter serat berukuran 20-100 nm,
memiliki kristalinitas tinggi, mudah didegradasi, non toksik, dan tidak
menimbulkan alergi. Karakteristik tersebut menjadikannya ideal untuk digunakan
sebagai bioproduk dengan nilai tambah tinggi. Tantangan dalam produksi BNC
pada industri adalah biaya produksi yang cenderung tinggi terutama berasal dari
komponen biaya medium. Penggunaan ekstrak kulit buah nanas untuk medium
pertumbuhan SCOBY (symbiotic culture of bacteria and yeast) memiliki peluang
untuk mengatasi tantangan tersebut. Kulit nanas (KN) yang merupakan limbah
buah-buahan memiliki keunggulan untuk dimanfaatkan sebagai medium fermentasi
karena ketersediaannya melimpah, biaya relatif murah, dan mengandung gula
sebagai sumber karbon untuk mikroorganisme penghasil BNC. Penelitian ini
bertujuan untuk menentukan konsentrasi ekstrak kulit nanas dan konsentrasi gula
optimum untuk produksi BNC dan menentukan karakteristik BNC.
Tahapan penelitian meliputi persiapan medium dan inokulum, perbanyakan
inokulum, adaptasi bertahap, optimasi konsentrasi ekstrak (KN) dan konsentrasi
gula, produksi BNC pada konsentrasi ekstrak (KN) dan konsentrasi gula optimum,
dan analisis. Adaptasi SCOBY terhadap medium (KN) dilakukan dengan
meningkatkan persentase medium (KN) (80%v/v) secara bertahap, yaitu sebanyak
25% v/v terhadap medium teh hitam, setiap 7 hari. Inokulum yang teradaptasi di
medium kulit nanas digunakan untuk optimasi. Optimasi konsentrasi ekstrak KN
(20; 40; 60; 80 % v/v) dan konsentrasi gula (10; 40; 70; 100; 130 g/L) dilakukan
berdasarkan analisis berat BNC, pH (pH meter), konsentrasi gula (High
Performance Liquid Chromatography, HPLC), dan konsentrasi total asam tertitrasi
(metode titrasi dan High Performance Liquid Chromatography, HPLC),
selanjutnya produksi BNC dilakukan pada konsentrasi ekstrak kulit nanas dan
konsentrasi gula yang optimum. BNC yang dihasilkan dikarakterisasi lebih lanjut,
meliputi analisis morfologi dan komposisi menggunakan Scanning Electron
Microscope Energy Dispersive X-Ray (SEM-EDX), analisis kristalinitas
menggunakan X-Ray Diffraction (XRD), dan analisis gugus fungsi menggunakan
Fourier Transform-Infrared Spectroscopy (FT-IR). Keseluruhan proses fermentasi
pada produksi BNC menggunakan inokulum SCOBY 3% b/v dan inokulum cair
(cairan kombucha) 10% v/v serta dilakukan tanpa agitasi pada suhu 30oC dengan
pH awal medium 5 selama 7 hari.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa optimasi konsentrasi ekstrak KN pada
konsentrasi gula 100 g/L menunjukkan bahwa konsentrasi ekstrak KN 80% v/v
menghasilkan rendemen dan laju pembentukan BNC terbaik berturut-turut, yaitu
171,15?16,76 g/L dan 24,45?2,39 g/L.hari. Optimasi konsentrasi gula pada
konsentrasi ekstrak KN 80% v/v menghasilkan rendemen dan laju pembentukan
BNC terbaik berturut-turut, yaitu 57,80±22,25 g/L dan 8,26±3,18 g/L.hari pada
konsentrasi gula 40 g/L. Konsentrasi ekstrak kulit nanas 80% v/v dan konsentrasi
gula 40 g/L merupakan konsentrasi optimum untuk produksi BNC tanpa agitasi dan
pH awal medium 5 menggunakan SCOBY 3% b/v dan inokulum cair 10% v/v
selama 7 hari pada suhu 30oC. Rendemen dan laju pembentukan BNC yang
dihasilkan sebesar 38,05?6,72 g/L dan 5,44?0,96 g/L.hari. Karakteristik BNC yang
diperoleh, antara lain berbentuk menyerupai lembaran yang memiliki struktur
jaringan serat selulosa yang berpori dengan ukuran rata-rata diameter serat 112±34
nm. BNC memiliki gugus-gugus fungsi khas selulosa dan derajat kristalinitas
mencapai 55,88%.