digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Ariadi Pradana
PUBLIC Open In Flip Book Alice Diniarti

BAB 1 Ariadi Pradana
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Ariadi Pradana
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Ariadi Pradana
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Ariadi Pradana
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Ariadi Pradana
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 Ariadi Pradana
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 7 Ariadi Pradana
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 8 Ariadi Pradana
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Ariadi Pradana
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Popularitas biosurfaktan meningkat disebabkan peralihan penggunaan surfaktan menjadi biosurfaktan pada beberapa industry, sehingga permintaan biosurfaktan meningkat dan produksi biosurfaktan perlu ditingkatkan. Bacillus sp. F7 memiliki kemampuan produksi biosurfaktan dengan aktivitas permukaan yang baik, namun dalam produksi skala besar mebutuhkan biaya yang tinggi akibat rendahnya produktivitas sel. Amobilisasi sel menggunakan kalsium alginat dapat diaplikasi untuk meningkatkan produktivitas sel dalam memproduksi biosurfaktan. Kalsium alginat memiliki keterbatasan pada rendahnya kemampuan matriks dalam mempertahankan jumlah sel dan difusi nutrien yang terhambat. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengoptimasi faktor yang mempengaruhi viabilitas sel teramobilisasi, membandingkan produktivitasnya dengan sel bebas, menentukan stabilitas beads dalam siklus produksi biosurfaktan, dan menentukan umur simpan beads. Produksi biosurfaktan dilakukan dengan sistem batch menggunakan media produksi Stone Mineral Salt Solution (SMSS) dengan pH 7.0 dan diinkubasi pada 50ºC, agitasi 150 rpm. Optimasi proses amobilisasi dilakukan dengan metode RSM menggunakan desain eskperimen Central Composite Design (CCD) dengan menargetkan jumlah sel maksimum didalam beads setelah 88 jam masa inkubasi. Variabel yang dioptimasi meliputi pH alginat, ukuran beads, dan volume alginat dengan volume suspensi sel dibuat tetap pada 5 mL pada kepadatan sel 108 CFU/ml. Hasil penelitian menunjukkan beads dengan volume alginat 9,77 ml, pH alginat 7,06 dan ukuran beads 5,3 mm dapat pertahankan jumlah sel dalam beads pada 108 CFU/g beads dengan produktivitas sel dalam produksi biosurfaktan yang lebih tinggi dibandingkan sel bebas. Beads alginat stabil dalam produksi biosurfaktan hingga 6 siklus produksi dengan total biosurfaktan 0,933 g/L dan viabilitas sel tetap terjaga selama penyimpanan 28 hari di suhu 4°C. Sehingga dapat disimpulkan bahwa beads memiliki stabilitas tinggi dalam menjaga viabilitas sel dengan produktivitasnya yang tinggi.