ABSTRAK Tiara Putri Mustikawati
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER Tiara Putri Mustikawati
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB1 Tiara Putri Mustikawati
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB2 Tiara Putri Mustikawati
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB3 Tiara Putri Mustikawati
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB4 Tiara Putri Mustikawati
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB5 Tiara Putri Mustikawati
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Tiara Putri Mustikawati
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Salah satu beban misi yang bergantung pada pilot eksternal adalah misi lepas
landas dan mendarat. Sekitar 60% kecelakaan pada pesawat nirawak terjadi akibat
faktor kesalahan manusia dengan 50% dari kecelakaan tersebut terjadi pada fase lepas
landas dan mendarat. Salat satu metode untuk mengurangi risiko terjadinya kecelakaan
dalam kedua fase tersebut adalah dengan menerapkan sistem kendali lepas landas dan
mendarat otomatis. Pengembangan kendali tersebut untuk pesawat nirawak yang
masih dalam proses pengembangan diprediksi dapat meningkatkan keandalan dari
pesawat, mengurangi risiko terjadinya kecelakaan dan mengurangi beban kerja pilot.
Hal ini juga selaras dengan anjuran dari Defense Advanced Research Project Agency
(DARPA) agar pesawat nirawak di masa depan telah dilengkapi dengan Autonomous
Navigation System (ANS) sehingga beban eksternal dapat berkurang dan pilot mampu
berkonsentrasi pada misi utama.
Melalui tugas akhir ini, dilakukan perancangan kendali lepas landas dan mendarat
otomatis untuk pesawat nirawak taktis dengan berat maksimum take-off (MTOW)
sebesar 230 kg. Kendali dirancang menggunakan Proportional Integral Derivative
(PID) dengan Simulink dan disimulasikan dengan simulator penerbangan X-Plane.
Kendali lepas landas dan mendarat otomatis dibangun dengan perancangan skenario
simulasi dari beberapa kendali yang lebih sederhana. Kendali yang dirancang
disimulasikan pada beberapa variasi kondisi atmosfer untuk dilihat ketahanannya.
Variasi kondisi atmosfer yang disimulasikan meliputi, kondisi atmosfer tanpa
gangguan, kondisi angin arah depan (headwind) berkecepatan 10 knot, kondisi angin
arah belakang (tailwind) berkecepatan 10 knot, dan kondisi angin silang (crosswind)
berkecepatan 10 knot. Dari hasil simulasi, ditunjukkan bahwa rancangan kendali dapat
bekerja dan memiliki ketahanan yang cukup baik pada seluruh variasi kondisi atmosfer
yang dipilih.