ABSTRAK Bayu Dimas Febriansyah
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 BAYU DIMAS FEBRIANSYAH
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 BAYU DIMAS FEBRIANSYAH
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 BAYU DIMAS FEBRIANSYAH
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 BAYU DIMAS FEBRIANSYAH
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 BAYU DIMAS FEBRIANSYAH
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Selama beberapa dekade terakhir, tren penjualan kendaraan terus meningkat
sehingga berbagai perusahaan mobil terus bersaing secara ketat untuk mendesain
kendaraan yang terbaik. Meminimalisir berat kendaraan adalah salah satu cara
paling efektif untuk meningkatkan daya tarik kendaraan tersebut karena
mengurangi bobot kendaraan dapat meningkatkan performa dan mengurangi
konsumsi bahan bakar. Namun, mengurangi berat kendaraan harus dilakukan
sedemikian rupa agar kendaraan tetap layak tabrak. Dengan meningkatnya tuntutan
konstruksi kendaraan ringan, kombinasi konsep multi-cell dan functionally graded
thickness diaplikasikan pada satu struktur crash box bernama functionally graded
thickness multi-cell crash box dimana ketebalan akan divariasikan secara
melintang. Memvariasikan ketebalan secara melintang dapat memaksimalkan
jumlah material yang mengalami deformasi plastis pada elemen sudut sehingga
akan meningkatkan kemampuan menyerap energi struktur tersebut.
Penelitian ini melakukan simulasi numerik menggunakan metode elemen
hingga untuk membuktikan kelebihan dari konfigurasi geometri tersebut dalam
menyerap energi dari beban impak aksial dan pengaruh variasi taper ratio pada
performa kelaiktabrakan. Hasil menunjukkan bahwa ada peningkatan hingga
124% pada SEA, hingga 189,5% pada MCF dan hingga 83,7% pada CFE. Namun,
terdapat penurunan sebesar 15,8 % pada MCF dibandingkan dengan crash box
multi-cell konvensional yang menunjukkan bahwa crash box TFGT multi-cell lebih
lemah tetapi menawarkan efisiensi berat yang lebih unggul untuk
kelaiktabrakannya. Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa ada peningkatan
hingga 4,158 % dalam performa kelaiktabrakan ketika taper ratio dibesarkan. CFE
paling terpengaruh dengan sensitivitas 0,26 dan MCF paling tidak terpengaruh
dengan sensitivitas 0,254.